JAKARTA – Kongres Biasa PSSI tahun 2021 di Hotel Raffles Jakarta, Sabtu (229/5/2021), akhirnya menghasilkan sejumlah keputusan, salah satunya soal format baru kompetisi sepakbola bergengsi di tanah air, yakni Liga 1 2021-2022.
Selama kongres yang berlangsung kurang lebih dua jam itu, ditemukan kesepakatan untuk melangsungkan kompetisi Liga 1 secara penuh. Artinya 306 pertandingan akan tetap dimainkan hingga berakhir pada Maret 2022 mendatang.
Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI, Iwan Budianto, dalam konferensi pers usai Kongres menjelaskan bahwa Liga 1 akan berlangsung seperti halnya kejuaraan Piala Menpora 2021. Jadi, tim-tim Liga 1 akan dipusatkan di satu kota dengan bermain di sejumlah stadion.
Karena tentunya ada banyak pertandingan yang dimainkan, maka PSSI memutuskan untuk memakai format seri, dengan total ada enam seri selama akhir kompetisi. Jadi, setiap satu seri akan berlangsung selama satu setengah bulan.
Setelah satu setengah bulan berlangsung, klub-klub akan dipulangkan ke markas masing-masing untuk menjalani latihan. Setelah itu kembali lagi menuju seri selanjutnya dan dipusatkan di kota yang berbeda.
Namun begitu, PSSI belum menentukan kota-kotanya. Akan tetapi, ada kemungkinan besar semuanya akan berlangsung di Pulau Jawa. Alasannya karena secara mobilitas akan jauh lebih mudah jika dipusatkan di Pulau Jawa.
“Liga 1 akan memainkan kompetisi dengan penuh, dengan 306 pertandingan. Kami ganti sistemnya yang awalnya home away masing-masing, sekarang jadi sistem bubble to bubble yang sama seperti format Piala Menpora,” kata Iwan yang mewakili Ketua Umum PSSI Moh Iriawan.
“kita gunakan sistem series. Artinya ada satu setengah bulan mereka mereka dijadikan dalam satu kota, bertanding di beberapa stadion, kemudian dikembalikan ke kampung halamannya masing-masing atau homeground untuk dijadikan latihan selama satu bulan, lalu kembali lagi ke pertandingan,” tambahnya.
Total ada enam series, lanjut Iwan, kotanya berubah-berubah. Ada cluster dari DKI Jakarta dan Jawa Barat, kemudian istirahat, kemudian masuk lagi clutster Jawa Tengah, Jogja, lalu istirahat, masuk lagi cluster Jawa Timur, istirahat, kembali lagi ke DKI dan Jawa Barat. (***/CP)