Kamis, 13 November 2025

Masalah Keuangan Mendera, Direktur RSUD Kota Bogor Mengundurkan Diri

Kabarindo24jam.com | Bogor – Di tengah upaya penyelesaian masalah hutang dan krisis keuangan yang melanda, Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor dr Ilham Chaidir diam-diam telah mengajukan permohonan pengunduran diri. Tak diketahui persis apa alasan Ilham Chaidir sampai mengundurkan diri dari jabatannya itu.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Denny Mulyadi yang dihubungi wartawan pada Rabu (12/11/2025), membenarkan perihal pengunduran diri Ilham yang diajukan pada pekan awal November 2025 ini. “Minggu kemarin, hari Senin atau Selasa, dokter Ilham mengajukan pengunduran diri sebagai Dirut RSUD,” kata Sekda Denny.

Sekda Denny tidak merinci apa alasan sebenarnya Dokter Ilham mengajukan pengunduran diri. Tapi yang jelas, sebut Sekda, atas kemauannya sendiri dan tanpa paksaan. Dan kini berkas pengunduran Ilham sudah diproses ke Badan Kepegawaian Negara (BKN). “Hal ini memang keputusan beliau. Hak beliau juga sebagai ASN,” ujarnya.

Jika pemberkasan selesai dan pengunduran ini disetujui BKN, lanjut mantan Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) itu, Pemkot Bogor akan segera mengisi kekosongan itu. “Sebelum ada definitif, bisa ditunjuk Plt dulu, karena pelayanan RSUD tidak boleh terganggu,” tandasnya.

Namun begitu, Sekda Denny mengaku tak bisa mengungkapkan siapa sosok pengganti dr Ilham sebagai orang nomor satu di RSUD Kota Bogor. Sebab untuk menentukan posisi Direktur RSUD adalah kewenangan penuh Wali Kota Dedie A Rachim.

Sebelumnya pada akhir Juli 2025 lalu, Wali Kota Dedie A. Rachim memerintahkan Sekda Kota Bogor, Denny Mulyadi, untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap manajemen RSUD Kota Bogor yang tengah menghadapi krisis keuangan.

Data yang dihimpun menunjukkan, hingga tahun 2024 utang jangka pendek RSUD mencapai Rp93 miliar. Komposisi utang terbesar berasal dari pembelian obat-obatan sebesar hampir Rp47 miliar. Selain itu, terdapat utang belanja pegawai sebesar Rp2,7 miliar, jasa infrastruktur kesehatan Rp12,4 miliar, pemeliharaan gedung Rp2 miliar, serta jasa kebersihan dan pengelolaan sampah yang mencapai Rp1 miliar.

Kondisi ini membuat RSUD tidak mampu memenuhi kewajiban pembayarannya. Masalah bertambah parah ketika pada Juni 2025, utang RSUD meningkat menjadi Rp104 miliar. Padahal, aset lancar rumah sakit hanya tercatat sebesar Rp80 miliar. Dalam tahun 2024 saja, RSUD mencatatkan kerugian sebesar Rp35 miliar.

“Ya, saya perintahkan Pak Sekda untuk melakukan evaluasi dan melaporkan langsung ke saya hasilnya,” ujar Dedie pada Selasa (29/7/2025). Ia menambahkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan berdasarkan hasil evaluasi tersebut. “Kalau dilihat sepintas, ini masalah terkait efisiensi anggaran di internal RSUD Kota Bogor,” katanya. (Man/*)

redaksi
redaksihttps://kabarindo24jam.com
Redaksi media Kabarindo24jam.com

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini