Selasa, 23 September 2025

Okupansi Hotel Mataram Baru 40 Persen Jelang MotoGP

Kabarindo24jam.com | Mataram – Keterisian kamar hotel di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menjelang gelaran MotoGP Indonesia 2025 di Sirkuit Mandalika pada 3-5 Oktober masih terbilang rendah. Hingga saat ini, tingkat okupansi baru mencapai 40 persen.

“Okupansi hotel dari tanggal 3 sampai 5 Oktober itu sudah 30-40 persen. Memang ada beberapa hotel yang sudah sampai 70 persen yang dipakai peserta Asia Talent Cup. Itu sudah ramai, bahkan sudah penuh,” kata Ketua Asosiasi Hotel Mataram (AHM), I Made Adiyasa Kurniawan,  di Mataram, Sabtu.

Adiyasa menjelaskan dari 2.800 kamar hotel anggota AHM, pemesanan paling banyak dilakukan secara daring melalui aplikasi, sementara pemesanan lewat agen wisata justru menurun. “Kalau agen wisata justru jauh berkurang. Mungkin kesulitan untuk jual paket-nya ya. Contoh di tempat kami sudah pesan 50 persen tapi belum dibayar. Rata-rata tempat lain juga begitu, mereka sudah pesan tapi kita belum masukkan dalam ‘booking’ ya,” jelasnya.

Kebanyakan tamu yang memesan berasal dari domestik, sedangkan wisatawan mancanegara belum terlihat. “Kalau dari mana asalnya kita belum tahu, apakah dari Jakarta atau daerah lain,” tambah Adiyasa.

Soal harga kamar, menurut Adiyasa, pemilik hotel menyesuaikannya dengan kelas hotel, baik bintang maupun non-bintang. “Kalau kisaran harga sesuai dengan informasi teman-teman sesuai kategori bintangnya. Mereka jual-nya rata-rata sesuai ‘publish rate’. Memang lebih tinggi, karena September ini teman-teman jeblok (sepi) tamu,” katanya.

Meski pemerintah daerah mengimbau agar tarif hotel tidak melonjak saat MotoGP melalui Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 9 Tahun 2022, Adiyasa menegaskan hal itu belum diberlakukan. “Pergub itu kita tidak berlakukan. Meski kita masuk zona 2, tapi karena sekarang (tamu) lagi rendah, jadi kita belum pakai. Memang kita sudah diminta untuk jual di harga wajar dan kita setuju itu, tapi kita masih jual di harga wajar di periode itu (MotoGP), karena belum ada lonjakan, apanya kita tidak jual mahal,” ungkapnya.

Jika dibandingkan dengan gelaran MotoGP sebelumnya pada 2022 dan 2023, okupansi dua minggu sebelum acara sudah penuh. Kini, penjualan kamar justru belum mencapai angka optimal meski hotel dijual di bawah tarif publish rate. “Tapi mungkin mendekati hari H bisa jadi ramai. Tapi kita belum tahu nanti seperti apa. Yang jelas animo dari agen sekarang jauh berkurang, namun mereka (agen) sekarang lagi berjuang jual paket, karena kalau dulu berbondong sekarang belinya lebih individual,” ujar Adiyasa.

Ditanya apakah rendahnya pemesanan dipengaruhi gelaran Formula 1 di Singapura yang berdekatan, Adiyasa menegaskan tidak ada hubungannya. “Meski transportasi jauh lebih murah dari Jakarta ke Singapura dibanding Jakarta-Lombok. Tapi, harga tiket nonton F1 itu jauh lebih mahal dibanding MotoGP. Jadi, tidak signifikan lah pengaruh (F1). Justru, kami menduga ini karena MotoGP Sepang, karena satu minggu setelah di Mandalika, MotoGP lanjut Malaysia, itu mungkin faktor yang mempengaruhi kenapa belum tinggi permintaan,” pungkasnya. (Man*/)

 

 

redaksi
redaksihttps://kabarindo24jam.com
Redaksi media Kabarindo24jam.com

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini