Sabtu, 10 Mei 2025

PBNU dan KSAD Berkomitmen Jaga Keutuhan Bangsa dan NKRI

JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf melakukan kunjungan silaturahmi dengan Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman di Mabes AD pada Rabu (2/3/2022). Dalam pertemuan itu, keduanya membicarakan soal agama yang harus jadi inspirasi.

Ulama yang populer dengan sapaan Gus Yahya itu mengatakan, saat ini muncul persepsi bahwa agama kerap dijadikan alat pemecah belah bangsa, padahal sejatinya tidak. Bahkan yang ada terjadi upaya untuk membenturkan agama dengan negara.

“Agama Islam tidak seharusnya dijadikan sebagai alat untuk memecah belah. Dan yang terpenting, umat Islam juga jangan mudah dipecah belah oleh pihak-pihak yang menginginkan adanya konflik,” kata Gus Yahya nelalui keterangan tertulis, Kamis (3/2).

Untuk itulah, lanjut Gus Yahya, dirasa penting untuk bersinergi dengan TNI AD demi menjaga keutuhan NKRI. “Agar bisa bersama-sama dan bersinergi dengan institusi TNI AD untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI,” ujarnya.

Pertemuan antara Jenderal Dudung dengan Gus Yahya berlangsung dengan hangat. Suasana akrab terasa seperti perjumpaan kiai-santri, terlebih lagi Jenderal Dudung mengaku bahwa semasa mudanya ia adalah santri.

Baca Juga :  Aksi Kekerasan Terhadap Wartawan Merajalela, PWI Sumut Desak Polda Bertindak

Dalam pertemuan itu, keduanya sepakat bersama untuk saling menjaga keutuhan bangsa dan NKRI. TNI AD dan NU menjadi yang terdepan dalam menghadapi berbagai upaya pihak tertentu yang ingin merubah dasar negara, Pancasila.

Selain itu juga dibahas tentang peluang dilakukannya kegiatan pelatihan bela negara bagi Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Barisan Serbaguna (Banser) oleh TNI AD di masa yang akan datang.

GP Ansor merupakan organisasi kepemudaan yang ada di bawah naungan PBNU dan memilliki satuan tugas khusus bernama Barisan Ansor Serbaguna atau dikenal dengan nama Banser. Adik Gus Yahya sendiri, Gus Yaqut C. Qoumas adalah ketua umum GP Ansor.

Dalam silaturahmi tersebut, Jenderal Dudung didampingi oleh sejumlah asisten KSAD dan beberapa petinggi Mabes AD. Sementara Gus Yahya didampingi oleh Achmad Ghufron Sirodj dan beberapa tokoh PBNU. (CP/**)

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini