BOGOR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor di tahun 2020 telah menuntaskan penyaluran 6.000 ton beras yang dibagikan kepada 200.000 KPM (Keluarga Penerima Manfaat) terdampak wabah Covid 19 di 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor.
Menurut Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bogor, Nuradi SH. MH, bantuan beras kepada masyarakat itu berisi 30 kilogram yang terbagi dalam 2 kemasan karung masing-masing berat 15 kilogram .
“Dan khusus di tahap ketiga ini pendistribusian atau penyaluran beras bansos dari Bupati, kita melibatkan Perum Bulog dan Perumda Tohaga,” jelas Nuradi saat ditemui kabarindo24jam di Cibinong, Senin (11/1/2020).
Ditegaskan olehnya, pelibatan Perumda Tohaga untuk pendistribusian bantuan beras Bupati Bogor tahap III ini sudah melalui mekanisme yang berlaku. “Pelaksanaan penyaluran beras ini sudah sesuai prosedur dan aturan yang berlaku,” imbuhnya.
Dijelaskan Nuradi, semua sudah melewati SOP yang berlaku, yaitu mulai dari QC (quality control) yang disaksikan oleh kedua dua belah pihak untuk memastikan dari segi kuantitas dan kualitas beras yaitu stock beras yang tersedia dan kualitas beras medium.
Pelaksanaan pendistribusian dari gudang beras, pihak Perum Bulog menyalurkan ke 29 kecamatan dan Perumda Tohaga untuk 11 kecamatan, kemudian oleh pihak TNI, Polri dan Pemda didistribusikan ke desa/kelurahan.
Nuradi juga menegaskan bahwa kualitas beras selalu menjadi prioritas, bahkan pihaknya mengaku sudah menginstruksikan aparat wilayah, termasuk Camat beserta jajarannya untuk tidak menerima beras yang jelek
“Jika terjadi silakan lapor ke call center atau melalui RT/RW/kelurahan setempat untuk ditindaklanjuti sesuai prosedur, hotline call center tanggap Bansos berlaku 3 x 24 jam setelah pengiriman beras,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama PD Pasar Tohaga, Haris Setiawan selaku salah satu instansi pengadaan barang mengaku siap jika terdapat keluhan akan beras yang di supply-nya.
Program bantuan Bupati tahap III bagi keluarga terdampak Covid-19, Perumda Pasar Tohahlga bertanggung jawab atas 2.286.300 kg beras.
Haris menjelaskan jika fakta di lapangan ditemukan beras yang tidak sesuai kualiatas atau kuantitas, silakan laporkan untuk dilakukan penggantian. “Kami akan ganti sebagai bentuk layanan,” kata Haris. (HUS/AL)
