Sabtu, 10 Mei 2025

Petani di Cijeruk Butuh Bantuan dan Kunjungan Penyuluh Pertanian

CIJERUK – Sektor pertanian yang saat ini tentunya tak lepas dari perkembangan teknologi. Salah satunya, teknologi pengolahan lahan sawah dengan menggunakan alat membajak tanah atau hand tractor. Sayangnya, tak semua petani bisa menikmati teknologi karena kelompok tani yang mendapat bantuan dari pemerintah masih terbatas.

Untuk mengolah lahannya, banyak petani yang masih menyewa traktor kepada pemilik perseorangan. Kalaupun ada traktor yang dikelola kelompok tani, jumlahnya masih belum cukup untuk semua petani.

“Pakai hand tractor bisa lebih cepat. Tetapi harga sewa dan ongkosnya mahal,” ujar Heru, seorang petani di Kampung Balakang RT 01 / RW 07 Desa Cipicung Kecamatan Cijeruk. kepada wartawan, baru-baru ini.

Lebih lanjut Heru menuturkan, selama ini dirinya menggarap sawah secara manual. Karena itu, dia mengaku butuh arahan dan pembinaan dari Dinas Pertanian sejauh mana hasil tani dan perkebunan disini layak atau tidak.

“Sudah cukup lama petugas penyuluhan tidak turun ke lapangan, dulu saat kantor UPT Pertanian masih aktif, ada penyuluh yang ke Caringin, tapi saat ini sudah tidak pernah lagi,” jelasnya.

Baca Juga :  Desa Karang Anyar I Melaksanan Program Pelatihan Pendataan Indeks Desa Membangun

Dia menambahkan, di Desanya ada kelompok tani dan gapoktan yang membeli pupuk dengan kartu tani bersubsidi dan jenis pupuk bersubsidi hanya urea, sedangkan yang lain dan obat- obatan untuk pertanian harganya cukup mahal sehingga tak terjangkau.

“Harapan saya agar penyuluh dari Dinas Pertanian secara konsisten berkunjung ke desa kami agar para petani yang bercocok tanam atau berkebun bisa mengetahui apakah yang mereka tanam ini terkena hama dan apakah layak hasil panennya,” imbuhnya.

Sementara itu Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor Ir.Siti Nurianty MM, menyampaikan pihaknya beserta penyuluh akan terjun ke lokasi untuk meninjau dan mengetahui seperti apa kondisi terkini.

“Apakah petani disana sudah berkelompok atau belum, jika belum makan kita harus bentuk kelompoknya-kelompoknya, karena bantuan pemerintah hanya melalui kelompok tani,” ujarnya.

Kemudian, tambah Sity, pihak akan melihat potensi wilyah dan permasalahan disana seperti apa. “Kami dari Dinas atau penyuluh akan segera turun ke lapangan melalui KUPT dan petugas PPL di tingkat kecamatan,” kata Sity. (Tian)

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini