JAKARTA — Setelah 4 hari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat berjalan, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengaku pihaknya mendapatkan format penyekatan pada ruas jalan yang lebih efektif. Hal itu dibuktikan dengan turunnya angka mobilitas masyarakat jika dibandingkan dengan hari pertama PPKM Darurat.
“Teman-teman bisa lihat di Google mobility, indeks harian untuk wilayah Jakarta dari hari pertama PPKM Darurat itu terjadi penurunan mobilitas masyarakat. Itu tidak lain karena kita terus melakukan evaluasi bersama gubernur, Polda Metro dan Kodam Jaya, berhasil mengurai kemacetan,” katanya, Rabu (7/7/2021).
Fadil menjelaskan, upaya pihaknya dengan melakukan penyekatan, termasuk pembagian jalur, rambu, penambahan titik penyekatan di hulu berhasil mengurangi volume kendaraan yang keluar masuk Ibu Kota. “Itu karena cara bertindak yang telah kita sempurnakan,” ujarnya.
Khusus tenaga kesehatan, tambah Fadil, anggotanya memberikan jalur prioritas kepada mereka. “Sehingga, saudara-saudara kita tenaga kesehatan, dokter dan perawat bisa cepat sampai ke rumah sakit. Kita sudah buatkan jalur khusus,” jelasnya.
Tak terkecuali bagi kendaraan logistik. Menurut Fadil kendaraan logistik bisa melewati penyekatan salah satunya lewat jalur busway. Logistik merupakan salah satu sektor yang tak diwajibkan untuk membatasi operasional.
“Demikian pula dengan jalur logistik, angkutan logistik juga lancar tadi dari Daan Mogot teman-teman bisa lihat jalur Busway kita peruntukan jalur logistik. Ini kira-kira penyempurnaan,” pungkasnya.
Sementara itu, Kabag Pps Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Kombes Rudy Antariksawan menyatakan, Korlantas telah melakukan penambahan pos penyekatan selama berlangsungnya PPKM Darurat di Pulau Jawa dan Bali.
“Jumlahnya 651 (titik penyekatan), dan ini terus dinamis. Di hari pertama operasi ada 407, tetapi terus di hari jajaran dan kewilayahan mengevaluasi,” kata dalam webinar yang digelar oleh Divisi Humas Polri, Jakarta, Rabu (7/7).
Dalam empat hari PPKM Darurat berlangsung, kata Rudy, pihak kepolisian melakukan evaluasi sehingga proses penyekatan dan pemeriksaan kelengkapan administrasi tak tertumpuk pada satu titik.
Menurutnya, penambahan titik penyekatan itu berhasil membuat antrian di titik penyekatan semakin terurai hingga saat ini.
“Kalau yang ditutup hanya di perkotaan-perkotaan. Dari hulunya tidak dicegah, ini sama saja. Oleh karenanya mulai dari kemarin dan ini sudah benar-benar kelihatan mobilitas berkurang,” ujar Rudy. (***/CP)