Home / Politik

Rabu, 2 Desember 2020 - 09:56 WIB

Presiden Jokowi Murka, Perintahkan Usut Tuntas Teror di Sigi

JAKARTA – Presiden Joko “Jokowi” Widodo sangat geram dengan adanya peristiwa pembantaian penduduk di Desa Lemban  Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi-Sulawesi Tengah, akhir pekan lalu. Untuk itu, Presiden memerintahkan Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto untuk mengatasi serangan teror yang terjadi di Kabupaten Sigi sekaligus mengusut tuntas pelaku teror hingga ke akarnya.

“Saya sudah memerintahkan kapolri mengusut tuntas jaringan pelaku dan membongkar jaringan itu sampai ke akarnya,” ujar Jokowi dalam keterangan persnya yang disiarkan di channel YouTube Sekretariat Presiden, Senin (30/11/2020).

Tidak hanya Kapolri, Jokowi juga memerintahkan Panglima TNI agar mengerahkan pasukannya menjaga kawasan yang menjadi sasaran teror. “Saya juga telah memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI untuk meningkatkan kewaspadaan,” ujar Jokowi.

Baca Juga :  PKB Juga Bidik Andika Perkasa buat ke Pilpres 2024

Terkait aksi teror tersebut, Presiden mengutuk keras peristiwa biadab itu. Ia mengatakan, aksi pembantaian tersebut adalah tindakan tidak beradab di luar batas kemanusiaan. “Saya mengutuk keras tindakan-tindakan di luar batas kemanusiaan dan tidak beradab yang menyebabkan 4 orang saudara-saudara kita meninggal dunia dalam aksi kekerasan yang terjadi di Kabupaten Sigi,” kata Jokowi.

Kasus pembunuhan empat warga di Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, terjadi pada Jumat 27 November 2020. Adapun korban merupakan satu keluarga, terdiri dari pasangan suami istri, anak, dan menantunya yang tewas dalam kondisi mengenaskan.

Baca Juga :  Partai Berkarya Gelar Upgrading Pengurus DPP untuk Hadapi Pemilu

Selain korban jiwa, sejumlah bangunan juga dibakar oleh pelaku. Salah satunya adalah bangunan yang sering digunakan warga untuk tempat beribadah. Menurut polisi, pelaku pembunuhan diduga merupakan kelompok teroris Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.

Kelompok ini awalnya dipimpin oleh Santoso yang tewas dalam baku tembak dengan personel Operasi Tinombala di Poso pada 18 Juli 2016. Lalu, posisinya digantikan oleh Ali Kalora. (CP)

Share :

Baca Juga

Politik

Spanduk Lawan Ketidakadilan Warnai Aksi Bela Hasto

Politik

Mantan Gubernur Jabar pimpin Badan Aspirasi Masyarakat DPR

Politik

Ketua DPR Gugah Wakil Rakyat Bahas Masalah Pengangguran

Polhankam

Prabowo Akhiri Polemik, Tegaskan 4 Pulau Milik Aceh

Hukum

Ahok Dukung Penegak Hukum Bongkar Korupsi Tanah di Jakarta

Politik

Jokowi, PSI, dan Langkah Membangun Panggung Politik ?

Nusantara

Muktamar PPP Ditunda, Bursa Ketum Makin Panas

Politik

Inikah Politik Pengkultusan? Atau Sebuah Strategi?