Selasa, 23 April 2024

Presiden Jokowi Tegaskan Kegiatan Usaha Besar Harus Libatkan UMKM

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar pelaku usaha besar di tanah air tidak hanya mementingkan perusahaannya sendiri. Dia pun meminta agar pengusaha besar berbesar hati sekaligus berkomitmen melibatkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam kegiatan perusahaannya.

“Usaha besar tidak boleh hanya mementingkan perusahaan sendiri. Tolong dilihat lingkungannya ada UMKM, libatkan dalam kegiatan-kegiatan perusahaan,” kata Presiden saat hadir di acara Penandatanganan Kerja sama Dalam Rangka Kemitraan Penanaman Modal Asing (PMA) dan Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan UMKM di Istana Presiden Bogor, Senin (18/1/2021).

Dengan demikian, tambah Presiden Jokowi, usaha besar dapat membantu UMKM meningkatkan levelnya. Dia pun menyambut baik bisnis model kemitraan antara usaha besar dengan UMKM. “Sehingga akan mengangkat usaha-usaha kecil menengah itu, naik levelnya,” ujarnya.

Lebih lanjut, Presiden pun sangat berharap agar kontrak kerjasama antara UMKM dapat berkelanjutan walau nanti Presiden atau pemerintahan berganti orang. Sehingga diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

“Tidak hanya sekali. Tapi terus menerus. Kemudian terus meningkat nilainya serta meningkat pula luas cakupannya. Kalau sekarang kontraknya Rp 1 miliar, tahun depan bisa 5 miliar, tahun depannya lagi bisa 10 miliar, tahun depannya lagi bisa 100 miliar. Itu yang kita inginkan. Sehingga secara signifikan meningkatkan kelas dan daya saing UMKM kita di pasar global,” jelasnya.

Baca Juga :  Majukan Ekonomi Biak Numfor, Menko Marves Segera Bangun Kargo Bandara dan Pelabuhan

Di tempat yang sama, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia berpesan bahwa pertumbuhan ekonomi yang baik harus dibarengi dengan pertumbuhan pemerataan ekonomi. “Para gubernur dan bupati selalu menyampaikan agar daerah mengambil bagian. Katanya, selama ini sudah ada, tapi belum maksimal,” lapor Bahlil kepada Presiden Jokowi seusai kegiatan.

Dia mengatakan bahwa kegiatan ini adalah bentuk jawaban bahwa tidak ada lagi investasi masuk ke Indonesia yang tidak melibatkan anak-anak daerah dan UMKM untuk mengambil bagian, dalam rangka meningkatkan ekonomi daerah dan nasional. “Dan kegiatan ini tindaklanjut MoU antara Kementerian Koperasi dan UKM dengan BKPM,” ucap Bahlil.

Dia mengatakan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki sering menyampaikan bahwa UMKM Indonesia jangan jualan beras dan kerupuk terus. Terlebih, investasi kali ini senilai Rp1,5 triliun adalah UMKM yang melakukan supply chain, jadi ini sudah lebih mendekati modernisasi.

Dalam kesempatan itu, Bahlil juga berpesan kepada para gubernur, bupati, dan walikota, kalau ada investasi yang masuk, kiranya harus melibatkan UMKM. “Sekarang kontribusi pertumbuhan kita juga sebagian besar dari UMKM yang menyupplai 120 juta angkatan kerja dari sebanyak 133 juta di negara kita,” pungkasnya. (Louis/CP)

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini