Latest Post

Home / Nusantara

Selasa, 3 Juni 2025 - 09:24 WIB

Pulau Terluar Terabaikan? Enggano Didera Krisis Layanan Kesehatan

Bengkulu Utara, Kabarindo24jam.com – Di tengah gempuran kemajuan teknologi dan sistem informasi, realita menyedihkan justru menimpa Pulau Enggano—salah satu pulau terluar Indonesia yang kini berada dalam kondisi darurat layanan kesehatan.

Krisis ini menjadi sorotan hangat di berbagai media lokal Provinsi Bengkulu, memunculkan berbagai pertanyaan mendasar. Apakah krisis ini murni akibat terganggunya jalur pelayaran karena pendangkalan alur di Pelabuhan Pulau Baii? Ataukah, permasalahan ini sebenarnya telah lama terjadi dan baru terungkap setelah akses transportasi ke pulau itu lumpuh?

Bayu Setiawan, Ketua PMO (Perkumpulan Media Online) Bengkulu Utara, mengungkapkan keprihatinannya. “Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara sebenarnya sudah menggarisbawahi pentingnya pelayanan dasar, terutama kesehatan, bagi masyarakat Enggano sebagai daerah terluar dan terpencil,” ujarnya.

Namun menurutnya, sangat ironis jika publik harus mengetahui krisis ini lewat pemberitaan yang viral—seakan-akan pemerintah abai terhadap kebutuhan vital masyarakat. “Ini menimbulkan pertanyaan besar: apakah pelayanan medis di Enggano sudah lama terabaikan, hanya saja baru ramai diperbincangkan karena kapal tidak bisa lagi masuk?” tambah Bayu.

Dari informasi yang dihimpun, terdapat dugaan bahwa seorang dokter bernama Chandra Kuswinata—dokter ASN hasil seleksi PPPK yang ditugaskan sejak tiga tahun lalu—tak pernah menginjakkan kaki di Pulau Enggano. Hal ini diperkuat oleh kesaksian warga Desa Meok yang mengaku tidak mengenal nama dokter tersebut.

Baca Juga :  Hari Kesehatan Nasional, Kota Bogor Terus Perkuat Ketahanan Kesehatan

“Kami tidak pernah tahu siapa dokter Chandra Kuswinata itu. Yang pernah bertugas di sini namanya Dokter Chandra Bastian, tapi sekarang dia sedang kuliah lagi. Saat ini kami tidak punya dokter yang tinggal menetap,” ujar salah satu warga Enggano melalui sambungan WhatsApp.

Warga lain menambahkan, baru seminggu terakhir ada dokter bernama Riske yang datang dan melayani pasien. “Mungkin karena pemberitaannya viral, baru kami dapat perhatian,” katanya dengan nada kecewa.

Situasi ini rupanya terjadi di hampir seluruh desa di Kecamatan Enggano. Mayoritas warga mengeluhkan ketiadaan dokter tetap. Hanya seorang perawat yang menjadi harapan terakhir bagi pelayanan kesehatan di puskesmas setempat.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Utara ketika dikonfirmasi menyatakan bahwa dirinya telah menginstruksikan Chandra Kuswinata untuk segera kembali ke Enggano. Namun, saat ditanya soal bentuk instruksi tersebut, jawabannya cukup mengejutkan: “Lewat telepon saja, mas.”

Baca Juga :  Mahasiswa Universitas Islam Negeri Bengkulu Bantu Persiapan Paskah di Rama Agung

Sementara itu, ketika dihubungi, Chandra Kuswinata mengakui dirinya memang dokter yang ditugaskan di Enggano. Namun ia berdalih bahwa akses transportasi membuatnya tidak bisa masuk ke pulau. “Pesawat penuh terus, kapal gak ada. Jadi belum bisa ke sana,” ujarnya.

Chandra juga menyebut dirinya menjalani praktik pribadi di luar pulau secara paruh waktu. “Kalau pas libur saja baru bisa masuk, itupun bergiliran dengan dokter lain,” ujarnya.

Pernyataan tersebut membuat Bayu Setiawan angkat suara lagi. Menurutnya, alasan “giliran tugas” justru mengindikasikan bahwa tanggung jawab penuh tidak dijalankan. “Kalau benar mereka dibayar negara untuk pengabdian penuh waktu, bukan paruh waktu, maka ada potensi penyalahgunaan. Ini bisa dikategorikan sebagai ‘makan gaji buta’,” tegasnya.

Menanggapi polemik ini, Kepala BKPSDM Bengkulu Utara mengatakan bahwa pihaknya segera akan memanggil Kepala Dinas Kesehatan untuk meminta klarifikasi lebih lanjut.

Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi lanjutan terkait hasil pertemuan antara BKPSDM dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Utara.

Share :

Baca Juga

Nusantara

Tari 7 Kebiasaan Meriahkan Hari Anak di Dharma Indria

Nusantara

Sastra dan Junsam Apresiasi Kinerja 100 Hari Bupati-Wabup Bogor 

Nusantara

Jenderal Maruli Bergerak ke Pelosok Bangun Sarana Air Bersih

Nusantara

Ribuan Kades dan Perangkat Desa Kabupaten Seluma Turun ke Jalan: 6 Bulan Tanpa Gaji, Kesabaran Habis!

Nusantara

Pramono Inginkan Tokoh Etnis Betawi Dijadikan Nama Rumah Sakit

Nusantara

Ketua TP PKK Palembang Transformasi Nasib Warga dengan Program RDPS!

Nusantara

Tegas! KDM Tutup Permanen Tambang Gunung Kuda Usai Tragedi Longsor

Nusantara

KOTA BENGKULU TERANCAM! LPK RI Desak Walikota Ambil Langkah Tegas!