Sabtu, 19 Juli 2025

Rakyat AS Demo ke Jalan Protes Kebijakan Trump

Kabarindo24jam.com | Washington, D.C. – Suara rakyat Amerika Serikat bergema dari ribuan titik. Lebih dari 1.600 lokasi di seluruh negeri menjadi saksi aksi unjuk rasa besar-besaran pada Kamis (17/7), menentang kebijakan kontroversial mantan Presiden Donald Trump yang dituding melemahkan hak-hak sipil dan menindas kelompok rentan.

Dari Chicago hingga Atlanta, dari St. Louis hingga Oakland, jalan-jalan, taman kota, hingga gedung pengadilan dipenuhi lautan massa yang membawa spanduk, meneriakkan tuntutan keadilan, dan mengenang perjuangan tokoh hak-hak sipil John Lewis yang wafat lima tahun lalu.

“Kita sedang menghadapi salah satu momen paling mengerikan dalam sejarah,” tegas Lisa Gilbert, presiden organisasi Public Citizen, dalam konferensi pers daring, Selasa (15/7).
“Hak, kebebasan, dan harapan demokrasi kita sedang ditantang.”

Warisan John Lewis dan Peringatan Bahaya Otoritarianisme
Aksi ini tidak hanya sebagai bentuk protes, tapi juga sebagai peringatan keras akan bahaya otoritarianisme dan pelanggaran hukum yang diklaim menggerogoti demokrasi AS.

Di Atlanta, sekitar 1.000 demonstran berkumpul di sekitar Gereja Ebenezer Baptist, tempat Martin Luther King Jr. pernah menyuarakan keadilan. Pendeta Jonathan Jay Augustine menekankan pentingnya melindungi warisan John Lewis.

“Hal-hal yang diperjuangkan Lewis kini sedang diserang dan dikikis,” ujarnya di depan jemaat dan aktivis.

Sementara itu, di pusat kota Washington D.C., ratusan orang berkumpul hanya beberapa blok dari Gedung Putih, membawa spanduk bertuliskan perlawanan terhadap deportasi massal. Beberapa bahkan membandingkan kebijakan Trump dengan era Nazi Jerman.

“Fasisme akan runtuh. Jika Anda ikut terlibat, Anda akan dimintai pertanggungjawaban,” seru Mary Baird, demonstran dari Carolina Utara.

Tuntutan Rakyat: Hentikan Deportasi, Hormati Hak Sipil, Lindungi Warga Rentan
Aksi ini dipicu oleh berbagai kebijakan Trump, termasuk:

  • Deportasi massal terhadap imigran
  • Pemangkasan program sosial seperti Medicaid dan SNAP
  • Penargetan terhadap warga kulit hitam, Latino, imigran, dan komunitas trans
  • Pembungkaman aktivis dan tokoh oposisi

Salah satu orator di Minneapolis mengajak massa untuk melawan ketidakadilan sebagaimana yang dilakukan John Lewis selama hidupnya.

“Jika kamu lihat sesuatu yang salah, kamu wajib bicara, wajib bertindak,” tegas Daryl Jones, pemimpin dari Transformative Justice Coalition.

Demo Kamis ini menyusul aksi sebelumnya pada bulan Juni bertajuk “No Kings”, yang juga melibatkan ribuan warga. Gelombang protes ini menandai semangat baru rakyat Amerika untuk mengawasi dan melawan kekuasaan yang dianggap sewenang-wenang.

Public Citizen, organisasi nirlaba yang memimpin gerakan ini, menyatakan bahwa puluhan ribu orang diperkirakan turun ke jalan secara serentak.

“Kami bergulat dengan meningkatnya otoritarianisme. Tapi kami tak akan diam,” ujar Lisa Gilbert.

Suara Rakyat Tak Akan Dibungkam
Dari utara ke selatan, dari timur ke barat, suara rakyat AS hari ini menggema keras: keadilan, kesetaraan, dan demokrasi bukan untuk dinegosiasikan. Dengan semangat John Lewis, para demonstran bertekad melindungi nilai-nilai konstitusi dan melawan segala bentuk penindasan—baik dari dalam maupun luar sistem. (dul/*)

redaksi
redaksihttps://kabarindo24jam.com
Redaksi media Kabarindo24jam.com

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini