BOGOR — Sejumlah tokoh dan elite politik nasional seperti Presiden RI ke 5, Megawati Soekarno Putri, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Ketua MPR Bambang Soesatyo, menghadiri peresmian Smart Kampus Soekarno dan Medical Intelligence Wangsa Avatar di Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) di Bogor, Jawa Barat, Senin (30/5/2022).
Selain mereka, terlihat juga Kepala BIN Jendral Pol Purn Budi Gunawan serta Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa yang didampingi oleh Gubernur Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) Laksamana Muda TNI Ivan Yulivan, dan mantan Kepala BIN Jenderal TNI (purn) AM Hendropriyono.
Dalam kesempatan tersebut, Budi Gunawan memperkenalkan tujuh laboratorium yang telah diresmikan. Ketujuhnya adalah laboratorium nuklir, laboratorium biomolekuler, laboratorium virtual chemical, laboratorium cyber, laboratorium simulator, laboratorium bahasa, serta laboratorium IT dan economic intelligence.
“Apresiasi tinggi perlu diberikan kepada Kepala BIN Jenderal Pol (purn) Budi Gunawan yang senantiasa melakukan terobosan dalam meningkatkan kapasitas dan kapabilitas jajaran personil BIN,” ujar Bamsoet dalam keterangannya, Senin (30/5).
Menurut Bamsoet, kehadiran Smart Campus Dr. (HC) Ir. Soekarno dan Medical Intelligence Wangsa Avatar semakin menguatkan STIN sebagai kampus bertaraf internasional (World Class Intelligence College)
“Sehingga dapat meningkatkan prestasi peserta didik STIN agar kelak menjadi personel intelijen negara yang profesional, tangguh, dan memiliki determinasi tinggi,” tutur Bamsoet.
Lebih lanjut, Bamsoet menjelaskan, keberadaan Smart Campus Dr. (HC) Ir. Soekarno yang ditunjang berbagai kecanggihan teknologi informasi, dapat memperkuat peran dan tugas utama seorang intelijen negara sebagai ‘first line of defense’ atau garda pertahanan terdepan dalam menghadapi setiap ancaman, baik yang datang dari dalam maupun luar negeri.
Khususnya dalam menghadapi gelombang ancaman berupa WAVES (weapon of mass destruction, asymmetric warfare, vital of energy, food, and finance, environment of cyber and technology, and space control).
“Kberadaan Medical Intelligence Wangsa Avatara, dapat menyiapkan para calon intelijen dalam menghadapi berbagai potensi ancaman negara yang datang melalui virus hingga Nubika (nuklir, biologi, dan kimia). Sehingga kelak, personel BIN bisa secara cepat dan tepat dapat membantu pemerintah mengatasinya,” jelas Bamsoet.
Hadir juga dalam kesempatan itu pejabat negara lainnya, antara lain: Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, Menkopolhukam Mahfud MD, Menkum HAM Yasonna Laoly, MenPAN RB Tjahjo Kumolo, Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. (CP/**)