Sabtu, 10 Mei 2025

Terkait Penyebutan Ponpes, Kepala Badan Anti Terorisme Minta Maaf

JAKARTA — Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komisaris Jendral (Komjen) Polisi Boy Rafli Amar akhirnya membuka data Pondok Pesantren atau Ponpes yang terafiliasi aksi terorisme kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) sekaligus menyampaikan permohonan maaf karena penyebutan Ponpes dirasa dapat melukai hati.

Boy Rafli datang langsung ke kantor MUI Pusat, Kamis sore (3/2/2022). Dia datang untuk mengklarifikasi rilis data BNPT yang sempat membuat pengelola Ponpes resah. Dalam pertemuan selama kurang lebih dua jam tersebut, Boy menjelaskan sumber data sehingga menghasilkan 198 pesantren itu.

Dia menjelaskan bahwa ponpes terafiliasi yang BNPT sebutkan itu maksudnya berkaitan dengan individu, bukan lembaga pondok pesantren secara keseluruhan. “Jadi ada individu-individu yang terhubung dengan pihak yang terkena proses hukum terkait dengan terorisme,” jelasnya.

Mantan Kadiv Humas Polri ini menambahkan, data tersebut adalah hasil himpunan selama 20 tahun terakhir. Kemudian digunakan untuk menunjukkan bagaimana pencegahan dilakukan agar tidak berdampak buruk bagi masyarakat.

“Namun saya menyampaikan permohonan maaf karena penyebutan nama pondok pesantren diyakini melukai perasaan pengelola pondok, umat Islam yang tentunya bukan maksud untuk itu,” ujar Boy di hadapan pengurus MUI Pusat.

Menurut Boy yang juga dua tahun menjabat Kapolda Papua itu, munculnya nama-nama pesantren tersebut tidak bermaksud menggeneralisasi, demikian juga dengan yang terafiliasi tindak pidana terorisme.

Terkait hal itu, Ketua MUI Bidang Organisasi, Noor Achmad mengatakan bahwa permasalahan terkait informasi data 198 pesantren yang terafiliasi paham terorisme sudah selesai.

Baca Juga :  Setiap Bulan, Badan Anti Teror Perangi Ratusan Konten Radikal di Media Sosial

Menurut dia, diskusi yang dilakukan sangat dinamis dan ilmiah, yang menghasilkan pandangan yang sama terkait dengan isu terorisme. “Yaitu kita perlu mengantisipasi sekaligus terus mewaspadai adanya gerakan terorisme,” ucapnya.

Ketua MUI KH Jeje Zaenudin juga mengapresiasi Boy Rafli yang meminta maaf. Menurut dia, Boy Rafli tanpa ragu menyatakan minta maaf kepada pesantren dan semua pihak yang merasa tersinggung dan tersakiti dengan release daftar pesantren yang terafiliasi terorisme.

“Tentunya kami sangat gembira sekaligus mengapresiasi sikap terbuka, gentel, dan rendah hati dari Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar,” kata pria yang juga menjabat Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis) ini.

Kiai Jeje mengatakan, apa yang dilakukan Boy Rafli suatu kemajuan luar biasa yang dilakukan oleh BNPT. Mereka menerima semua masukan, kritikan, saran, dan keluh kesah umat yang disampaikan para pimpinan MUI berkenaan dengan kriteria-kriteria kelompok teroris yang terkesan menyudutkan kelompok muslim.

Turut hadir dalam pertemuan ini seluruh Deputi BNPT, Ketua Bidang Hukum dan Perundangan MUI Prof. Dr. Noor Achmad. MA; KH. Dr. Asrarun Ni’am, KH. Dr. Chalil Nafis, KH. Dr. Jeje Zaenudin, Prof Dr. Utang Ranuwijaya, dan lain lain. (***/CP)

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini