Minggu, 23 November 2025

TNI Angkatan Udara Gelar Latihan Hadapi Pesawat Asing yang Masuk Indonesia

Kabarindo24jam.com | Morowali – Menteri Pertahanan (Menhan) Jenderal Purn TNI Sjafrie Syamsudin didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto bersama rombongan, menyaksikan langsung aksi prajurit Angkatan Udara dalam latihan penanganan pendaratan paksa pesawat asing yang tidak dikenal oleh TNI Angkatan Udara.

Latihan tersebut melibatkan Markas Besar TNI Angkatan Udara, gabungan pasukan khusus Angkatan Udara, serta instansi terkait di wilayah bandara PT IMIP Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah, Rabu (19/11/2025).

Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional (Pangkohanudnas) Marsdya TNI Andyawan Murtiono Putra, mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan dalam rangka untuk mengantisipasi adanya bahaya pesawat asing yang masuk di areal wilayah bandara di Morowali.

“Pada intinya kita melindungi seluruh wilayah, baik Udara laut maupun darat dari segala ancaman, “ kata Marsdya Andyawan dalam keterangannya yang dikutip pada Jumat (21/11/2025). Dia menyebut kegiatan ini berjalan lancar dan sukses dalam menangani pesawat asing yang terbang di areal bandara dan dapat ditangani dengan baik.

Sementara itu, Wakil Kepala Staf TNI AU (Wakasau) Marsdya TNI Tedi Rizalihadi mengungkapkan, bahwa tak lama lagi akan diajukan Undang-Undang tentang pengelolaan Udara. Regulasi ini dinilai penting, khususnya bagi TNI AU dalam mengawal udara Indonesia.

“Kita akan gelar radar-radar dan pertahanan pangkalan udara, disini di wilayah Alki 2 dan 3. Sehingga, yang kerap terjadi pelanggaran udara. Oleh karena itu, Panglima Kohanudnas dan jajaranya sigap, untuk menindak pesawat yang tidak berizin dengan tegas, supaya ada efek jera,” serunya.

Kedepan TNI AU akan mengembangkan pangkalan TNI AU di Kota Kendari dan karena Pangkalan Haluoleo akan kembangkan menjadi pangkalan tipe A yang akan tegelar beberapa Alutista dan tentunya disini juga ada pengelaran Paskas dan sudah ada 1 Kompi disini, ada pengenalan sesuai dari perintah Panglima TNI.

Sesuai dengan arahan Menhan, seluruh bandara harus mempunyai dan dilengkapi 10 komponen kementerian dan lembaga. Dari Imigrasi, Bea Cukai, Karantina, Angkasapura dan TNI AU. “Semua itu akan dilengkapi dan tidak ada pesawat luar yang masuk Indonesia tanpa sepengetahuan dari kita semua,” terang Wakasau.

Kemudian untuk satuan radar kita akan tambah sebanyak 35 radar dan akan kita bangun di Bombana satuan radar, Banjar Baru dan Takalar termasuk daerah daerah lain yang belum tercover. Sehingga nanti Panglima Kohanudnas, selama 24 jam mengawasi wilayah udara. Tidak ada lagi kendala, kita mempunyai sistem integrasi radar sistem militer dan kita lengkapi radar militer.

“Kenapa radar militer, karena mempunyai primer yang bisa mendeteksi secara teknik, walaupun tidak menyalakan responden. Itu kelebihan radar militer, sehingga kedepan khususnya wilayah Bombana tentu akan dibangun satuan radar baru,” pungkas Marsdya Tedi. (Cky/*)

redaksi
redaksihttps://kabarindo24jam.com
Redaksi media Kabarindo24jam.com

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini