BANTEN — Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin berpesan khusus kepada Mathlaul Anwar untuk terus menyampaikan dakwah dengan cara yang sejuk. Wapres juga menekankan bahwa para ulama dan kader Mathlaul Anwar, wajib menunjukkan kepada dunia bahwa Islam adalah agama yang ramah, bukan agama yang marah.
“Mathlaul Anwar harus menjaga komitmen dan khittah dengan terus mengajarkan Islam yang wasathy, yaitu Islam yang ramah, bukan Islam yang marah. Dakwah Islam harus dengan cara yang sejuk, narasi kerukunan bukan narasi konflik apalagi kekerasan,” ujar Wapres saat menutup Muktamar Mathlaul Anwar secara virtual, Sabtu (3/4/2021).
Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini juga berpesan kepada salah satu organisasi Islam tertua di Tanah Air itu untuk konsisten menjalankan tugas keulamaan yaitu membangun kemaslahatan dan kemanfaatan, serta menghilangkan berbagai kerusakan dan bahaya, termasuk dalam hal ini covid-19.
Wapres pun berharap Mathlaul Anwar secara konsisten membangun peradaban bangsa melalui layanan pendidikan, dakwah dan sosial. “Sangat penting pula bagi Mathlaul Anwar untuk melakukan penataan ke dalam dengan membangun dan membenahi ribuan satuan pendidikan yang dikelolanya, sebagai langkah awal dari upaya menata umat secara luas,” ucapnya.
Pemerintah pun berkomitmen untuk bersinergi membangun pendidikan bersama Mathlaul Anwar sebagai wujud pelaksanaan amanat konstitusi, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, guna menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan berakhlak mulia.
Ketua Terpilih
Sementara itu, tokoh masyarakat terkemuka sekaligus salah satu inisiator pembentukan Provinsi Banten, H. Embay Mulya Syarief, terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum organisasi Islam Mathla’ul Anwar (MA) 2021-2026.
Embay Mulya yang juga pernah menjadi Calon Wakil Gubernur Banten berpasangan dengan Calon Gubernur Rano Karno itu, terpilih mutlak dalam Muktamar ke-20 Mathla’ul Anwar digelar di Bogor, Jawa Barat, pada tanggal 1-3 April 2021.
Atas kepercayaan peserta Muktamar itu, Embay Mulya menyatakan bahwa dirinya menanggung amanah yang sangat berat, yakni mengembalikan MA ke khittahnya sebagai ormas Islam yang bergerak di bidang pendidikan, dakwah dan sosial
Untuk membesarkan Mathla’ul Anwar yang sudah berusia 105 tahun, Embay akan bergandengan dengan seluruh kader MA. “Tentunya harus bergandengan tangan dengan seluruh kader untuk membesarkan Mathla’ul Anwar,” katanya.
Oleh karena itu, dia mengajak seluruh kader MA berkontribusi dalam membangun bangsa Indonesia. Embay optimistis MA ke depan mampu berkontribusi lebih besar, dengan potensi yang dimiliki.
Menurut Embay, MA akan menjadi mitra pemerintah dalam menyiapkan SDM yang berkualitas dan berintegritas, memperkuat tali persaudaraan dalam keberagaman. (***/CP)
