Kabarindo24jam.com | Bali – Bencana banjir yang melanda Bali kembali menelan korban. Hingga Kamis (11/9) siang, BNPB mencatat 14 orang meninggal dunia sementara dua lainnya masih dalam pencarian.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyebut korban terbanyak ditemukan di Kota Denpasar. “Total korban meninggal dunia yang sudah ditemukan berjumlah 14 jiwa dan yang masih dalam pencarian sebanyak dua warga,” ujarnya.
Data rinci menunjukkan, delapan korban meninggal berasal dari Denpasar, tiga di Gianyar, dua di Jembrana, dan satu di Badung. Adapun dua korban hilang masih teridentifikasi di wilayah Denpasar.
Selain menelan korban jiwa, bencana ini juga memaksa 562 warga mengungsi. Mereka tersebar di Jembrana sebanyak 327 orang dan di Denpasar 235 orang. Fasilitas umum seperti sekolah, balai desa, musala, hingga banjar digunakan sebagai tempat pengungsian. “Petugas gabungan masih melakukan upaya tanggap darurat seperti pencarian korban dan pengendalian banjir dan longsor yang berdampak kepada masyarakat,” tambah Muhari.
Secara keseluruhan, banjir dilaporkan melanda 120 titik di tujuh kabupaten/kota. Denpasar tercatat paling banyak, yakni 81 titik. Gianyar terdapat 14 titik, Badung 12 titik, Tabanan delapan titik, Karangasem dan Jembrana masing-masing empat titik, serta Klungkung di Kecamatan Dawan. Sementara tanah longsor dilaporkan di 18 titik, dengan 12 titik di Karangasem, lima di Gianyar, dan satu di Badung.
Upaya pencarian korban dan penanganan darurat terus digencarkan, dengan koordinasi antara BPBD Provinsi Bali dan BNPB untuk meminimalkan dampak bencana bagi masyarakat. (Man*/)
