Home / Headline / Nusantara

Kamis, 22 April 2021 - 03:30 WIB

Dalami Kasus Dugaan Korupsi DPKP Kota Depok, Kejaksaan Minta Keterangan 16 Saksi

DEPOK — Kasus dugaan korupsi di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok terus didalami oleh penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) setempat. Rabu (21/4/2021) kemarin, sebanyak 16 orang telah dimintai keterangan oleh tim penyidik Kejari, empat di antaranya berstatus sebagai mantan pejabat.

Lainnya yang dipanggil penyidik ialah pihak rekanan atau kontraktor yang menyediakan sepatu pada kasus ini. Salah satu di antaranya adalah HE alias AR. Dia datang ke gedung Kejari Depok sekira pukul 13:30 WIB. Setelah lebih dari satu jam berada di ruang Intel Kejari, Hadi keluar ruangan tapi bungkam ketika ditanya wartawan.

“Yang jelas semuanya sudah saya serahkan ke penyidik semuanya,” kata dia seraya menyebutkan jika perusahaan yang dipimpinnya terkait dengan persoalan yang saat ini jadi sorotan banyak pihak. Namun ia berkilah perusahaannya hanya dipinjam. “Mereka minjam ke saya.”

Baca Juga :  Industri Otomotif Bengkulu Terpuruk dan PHK Mengancam

Ketika ditanya soal berapa anggaran yang mengalir, Hadi enggan membeberkan. “Udah lupa-lupa ingat. Sudah ya saya buru-buru,” katanya dengan langkah tergesa-gesa meninggalkan gedung Kejari Depok dan kemudian menaiki sebuah mobil.

Untuk diketahui, dugaan korupsi pada Dinas Damkar dibeberkan oleh Sandi, sorang pegawai honorer pada dinas tersebut. Pemicu kasus ini mencuat di antaranya, Sandi curiga dana insentif (honor) terkait penanggulangan COVID-19 dipotong.

Ia mengaku, jumlah yang tertera yakni Rp 1,7 juta, namun hanya diterima sekira Rp 850 ribu. Kemudian, persoalan yang juga jadi sorotan adalah tentang pengadaan sepatu dinas lapangan hingga kendaraan operasional.

Baca Juga :  Di Papua, Panglima TNI dan Kapolri Tunjukan Spirit Soliditas dan Sinergitas

Selain HE, tim penyidik Kejari juga meminta keterangan dari Yunan selaku Kepala Bidang Perbendaharaan Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Depok. Yunan datang pada Rabu (21/4) sekitar pukul 11.00 WIB, bersama satu rekannya. Dia datang mengenakan kemeja putih dan celana panjang hitam.

Ketika dikonfirmasi, dia tidak berkata-kata banyak. Dia hanya mengatakan kedatangannya ke Kejari Depok untuk diskusi. “Nggak ada pemeriksaan. Nggak (ada) pertanyaan, (cuma) diskusi saja,” katanya tanpa menjelaskan diskusi yang dimaksud.

Namun, yang jelas kedatangannya terkait dugaan kasus yang sedang ramai saat ini di Dinas Damkar Depok. “Ada (kaitan dengan Sandi Butar Butar),” ucapnya seraya memastikan dirinya juga tidak tahu soal besaran anggaran pengadaan sepatu dan insentif Covid-19 di Dinas Damkar. (***/Husni)

Share :

Baca Juga

Nusantara

Ketua DPRD Kabupaten Bogor Pertanyakan Terbitnya SHM di Tanah Kehutanan

Nusantara

Platform PoliceTube Membuat Kerja Jajaran Polri Lebih Transparan

Nusantara

Kepala Lemdiklat Polri Tekankan Pentingnya Transformasi Digital 

Nusantara

Gubernur Jabar Ancam Sanksi Tegas Pindo Deli 1

Nusantara

Polisi Tangkap Dua Pengedar Narkoba di Cengkareng, 1 Kg Sabu Disita

Nusantara

Pelantikan PCNU Bengkulu Utara Penuh Haru dan Spirit Kebangsaan

Nusantara

Wali Kota Bogor Siap Jalankan Program Sampah jadi Listrik

Nusantara

LBHP Bengkulu Tuntaskan Pelatihan BHGS