Sabtu, 20 April 2024

Dalami Kasus Dugaan Korupsi DPKP Kota Depok, Kejaksaan Minta Keterangan 16 Saksi

DEPOK — Kasus dugaan korupsi di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok terus didalami oleh penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) setempat. Rabu (21/4/2021) kemarin, sebanyak 16 orang telah dimintai keterangan oleh tim penyidik Kejari, empat di antaranya berstatus sebagai mantan pejabat.

Lainnya yang dipanggil penyidik ialah pihak rekanan atau kontraktor yang menyediakan sepatu pada kasus ini. Salah satu di antaranya adalah HE alias AR. Dia datang ke gedung Kejari Depok sekira pukul 13:30 WIB. Setelah lebih dari satu jam berada di ruang Intel Kejari, Hadi keluar ruangan tapi bungkam ketika ditanya wartawan.

“Yang jelas semuanya sudah saya serahkan ke penyidik semuanya,” kata dia seraya menyebutkan jika perusahaan yang dipimpinnya terkait dengan persoalan yang saat ini jadi sorotan banyak pihak. Namun ia berkilah perusahaannya hanya dipinjam. “Mereka minjam ke saya.”

Ketika ditanya soal berapa anggaran yang mengalir, Hadi enggan membeberkan. “Udah lupa-lupa ingat. Sudah ya saya buru-buru,” katanya dengan langkah tergesa-gesa meninggalkan gedung Kejari Depok dan kemudian menaiki sebuah mobil.

Untuk diketahui, dugaan korupsi pada Dinas Damkar dibeberkan oleh Sandi, sorang pegawai honorer pada dinas tersebut. Pemicu kasus ini mencuat di antaranya, Sandi curiga dana insentif (honor) terkait penanggulangan COVID-19 dipotong.

Baca Juga :  Spekulasi Penyebab Kebakaran Lapas Tangerang Harus Dihentikan

Ia mengaku, jumlah yang tertera yakni Rp 1,7 juta, namun hanya diterima sekira Rp 850 ribu. Kemudian, persoalan yang juga jadi sorotan adalah tentang pengadaan sepatu dinas lapangan hingga kendaraan operasional.

Selain HE, tim penyidik Kejari juga meminta keterangan dari Yunan selaku Kepala Bidang Perbendaharaan Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Depok. Yunan datang pada Rabu (21/4) sekitar pukul 11.00 WIB, bersama satu rekannya. Dia datang mengenakan kemeja putih dan celana panjang hitam.

Ketika dikonfirmasi, dia tidak berkata-kata banyak. Dia hanya mengatakan kedatangannya ke Kejari Depok untuk diskusi. “Nggak ada pemeriksaan. Nggak (ada) pertanyaan, (cuma) diskusi saja,” katanya tanpa menjelaskan diskusi yang dimaksud.

Namun, yang jelas kedatangannya terkait dugaan kasus yang sedang ramai saat ini di Dinas Damkar Depok. “Ada (kaitan dengan Sandi Butar Butar),” ucapnya seraya memastikan dirinya juga tidak tahu soal besaran anggaran pengadaan sepatu dan insentif Covid-19 di Dinas Damkar. (***/Husni)

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini