Sabtu, 20 April 2024

Desain Pendidikan Lemhanas Didukung Penuh Panglima TNI

JAKARTA — Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, mendukung langkah Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI Dr.Andi Widjajanto menjadikan kurikulum pendidikan strategis untuk para perwira TNI/Polri menjadi lebih efektif dan efisien.

Menurut Panglima, transformasi desain pendidikan itu perlu dilakukan agar ada perubahan ke arah yang lebih baik dan sebaiknya perubahan itu dilakukan segera mungkin sehingga kurikulum pendidikan yang baru itu sudah bisa diterapkan dalam waktu dekat.

“Karena kalau tidak ada revisi kurikulum atau program, ya sudah (hasilnya) business as usual (sama seperti sebelumnya, red.),” kata Panglima TNI Andika Perkasa kepada Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto saat bertemu di Jakarta, Jumat (6/5/2022).

Oleh karena itu, mantan Komandan Paspampres dan Panglima Kostrad yang kini disebut- sebut sebagai kandidat Calon Presiden/Wakil Presiden pada 2024 itu, menegaskan dukungannya terhadap desain pendidikan Lemhannas yang fokus pada hubungan strategis antarlembaga (inter-agency).

Gubernur Lemhannas pada pertemuan itu menyampaikan bahwa pihaknya perlu berdiskusi dengan lembaga pendidikan, TNI, dan Polri untuk menyesuaikan kurikulum yang nantinya dibuat mengacu pada satu fondasi/dasar yang sama.

Baca Juga :  Polisi Bermasalah Meningkat Signifikan, Kepala Divisi Propam Meminta Maaf Kepada Kapolri

Tidak hanya itu, pertemuan antarlembaga sangat penting agar kurikulum yang telah diajarkan TNI dan Polri tidak kembali masuk dalam kurikulum pendidikan strategis Lemhannas sehingga tidak terjadi pengulangan materi yang memakan waktu juga tidak efektif.

“Jadi, kami harus memastikan jangan sampai di Lemhannas kembali mengulang apa yang sudah diajarkan di Sesko (Sekolah Staf dan Komando),” kata Andi Widjajanto yang merupakan anak dari mantan Panglima Kodam Udayana, mendiang Mayor Jendral Theo Sjafei tersebut.

Andika mendukung langkah Lemhannas karena membuat desain dan waktu pendidikan berjalan lebih efektif. “Waktu saya di Angkatan Darat, Sesko, yang tadinya 11 bulan menjadi cuma 6 bulan. Karena apa, fokus saja, karena yang terjadi sama akhirnya ada yang berulang lagi,” tambah Andika.

Tiap sekolah mulai Akmil (Akademi Militer), Suslapa (Kursus Lanjutan Perwira), Sesko, ada saja yang berulang, padahal itu tidak perlu. “Jika model seperti itu terus dibiarkan dan tidak diubah, maka pendidikan strategis untuk perwira TNI sulit untuk maju dan berkembang,” imbuh Andika. (CP/**)

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini