BENGKULU — Serikat Tani Bengkulu (STAB) menggelar acara Kongres ke V di Hotel Atlet Bengkulu selama dua hari, Jumat dan Sabtu (10-11 November 2021). Selain merumuskan program kerja dan mengevaluasi program kerja pengurus sebelumnya, Kongres ini akan memilih Ketua Umum STAB periode 2021-2026.
“Kami sengaja memilih tanggal 10 Desember sebagai hari pembukaan Kongres, sebab 10 Desember adalah hari HAM sedunia. Kami ingin memberi pesan kepada pemerintah bahwa masih banyak petani yang menjadi korban pelanggaran HAM oleh perusahaan Perkebunan atau Pertambangan Besar dan oleh oknum aparat negara”, ujar Andi Wibowo, Sekretaris Panitia.
Kongres bertema ”Kembalikan Tanah HGU kepada Petani Miskin” ini dihadiri oleh 200 lebih perwakilan OTL (Organisasi Tani Lokal) dari seluruh penjuru Propinsi Bengkulu dan berbagai tamu undangan lainnya.
Pada Jumat siang diadakan diskusi publik yang mengangkat topik soal masa depan reforma agraria. Pembicara dari Jakarta, diantaranya Dewi Kartika dari Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), Nurudin (Gus Udin) – Sekretaris Jenderal Aliansi Petani Indonesia dan Dianto Bachriadi, Phd – Ahli Agraria.
Sementara dari Bengkulu hadir yaitu Usin Abdisyah anggota DPRD Propinsi Bengkulu dan Dediyanto anggota DPRD Kota Bengkulu ada juga perwakilan dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) Bengkulu dalam dalam diskusi tersebut.
Terkait dengan nama calon ketua umum, Ketua Panitia Wawan Ersanovi menyebutkan ada sejumah nama kandidat yang muncul dari bawah. “Sampai saat ini muncul banyak nama yang akan maju sebagai calon ketua umum STAB periode selanjutnya,” kata dia.
“Misalnya Adi Ogan dari Lebong, pak Jakio dari Bengkulu Utara, Isurman dari Bengkulu Selatan, Hari Patono Ketua Umum STAB saat ini, juga ada Ahmad Rozikin Rejang Lebong dan Pendrik dari Muko-Muko,” tambah Wawan.
Wawan mengakui bahwa pertarungan memperebutkan Ketua Umum STAB akan panas tapi siapapun yang terpilih diharapkan akan membawa organisasi ini bermanfaat bagi anggotanya.
Terlihat mulai tadi malam masing-masing tim sukses sudah sibuk melakukan lobby ke peserta. Misalnya dilakukan oleh Budi Syahroni yang disebut-sebut adalah tim sukses Hari Patono. (WHS)
