Kabarindo24jam.com | Bengkulu Utara – Sejumlah warga mengeluhkan kenaikan harga sayuran di pasar tradisional Purwodadi, Kota Arga Makmur. Kenaikan ini disebut-sebut sebagai imbas dari pelaksanaan program MBG (Makmur Bersama Gotong Royong) yang tengah dijalankan pemerintah daerah.
Salah seorang ibu rumah tangga asal Kecamatan Arga Makmur, yang enggan menyebutkan namanya, mengaku terkejut dengan kenaikan sejumlah bahan pokok dalam beberapa hari terakhir.
“Sayuran sekarang ikut naik, cabai, tomat, sampai telur juga naik. Kalau begini, makin menyusahkan kami. Percuma ada program MBG kalau harga-harga kebutuhan pokok malah ikut naik,” keluhnya saat ditemui usai berbelanja di Pasar Purwodadi, Sabtu (18/10).
Ia juga menambahkan bahwa dampak kenaikan harga ini semakin berat dirasakan oleh masyarakat kecil, terutama keluarga dengan anak sekolah dan pedagang kecil.
“Kalau harga naik, logikanya kami yang punya anak masih sekolah juga makin berat. Anak harus beli makan di sekolah, bukan gratis, karena semua sudah dibayar dengan kenaikan harga sayuran dan kebutuhan lainnya di pasar. Belum lagi tetangga saya, seorang nenek yang tiap hari jualan lotek, juga ikut kena imbas naiknya harga sayur dan bahan pokok,” tuturnya dengan nada prihatin.
Sementara itu, perwakilan Yayasan Kabarindo menilai fenomena kenaikan harga sayuran, telur, dan kebutuhan pokok lainnya akibat program MBG perlu segera direspons pemerintah.
“Jika memang kenaikan harga ini merupakan efek dari program MBG, maka pemerintah sebaiknya segera menyalurkan bantuan sosial tambahan agar dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak,” ujar perwakilan Yayasan Kabarindo dalam keterangannya.
Masyarakat berharap pemerintah daerah dapat melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program MBG, agar tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan benar-benar dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, bukan justru menambah beban ekonomi warga kecil. (Wen*/)