Home / Nasional

Rabu, 24 November 2021 - 00:51 WIB

Jendral Dudung Ingin Low cost-High Impact untuk Bangun Postur TNI AD

JAKARTA — Jenderal TNI Dudung pertama kali menyampaikan pokok-pokok pikiran dan pandangannya selaku pemimpin Angkatan Darat. Selasa (23/11/2021), mantan Panglima Kodam Jaya dan Panglima Kostrad ini melakukan entry briefing dengan jajaran Mabes AD, Panglima Komando Utama, untuk menyampaikan visi dan misinya.

Dalam briefingnya, Dudung menjelaskan pembangunan postur TNI AD ke depan yang harus diwujudkan dengan berbasis prioritas, logis, konsisten, dan berorientasi pada waktu serta mengikuti kebijakan pemerintah.

Apalagi dua tahun terakhir merupakan tahun yang berat bagi perekonomian Indonesia akibat pandemi COVID-19 berkepanjangan yang mengakibatkan pemerintah harus melakukan refocusing dan realokasi anggaran yang tentunya berdampak juga pada anggaran pertahanan.

“Dampak dari pandemi COVID-19 pada perekonomian dan keuangan diperkirakan bukan hanya berdampak pada tahun ini saja, tetapi juga dapat berlanjut untuk beberapa tahun ke depan,” kata Dudung.

Baca Juga :  Pastikan Rekonstruksi Dimulai, Jokowi Kembali ke Cianjur

Oleh karena itu, TNI AD perlu merespons langkah yang diambil pemerintah dengan pengelolaan anggaran yang efisien namun tetap menghasilkan postur TNI AD yang optimal.

Keadaan sulit ini menjadi peluang untuk berbenah diri dengan melakukan perubahan dan penataan organisasi yang sudah ada dan meminimalisir pengadaan, secara bijaksana dan tepat.

Dudung juga menyadari perlu perubahan kultur dalam organisasi TNI AD. Dia lantas menekankan kepada prajuritnya harus selalu lakukan kegiatan yang bermakna. “Jangan mendemonstrasikan kebodohan,” ucap dia.

Kalimat itu mengandung makna bahwa prajurit TNI AD harus memiliki kultur esensial dengan mengetahui esensi dari setiap kegiatan baik latihan, maupun tugas operasi. Latihan bukan sekadar menjalankan program, namun harus bermakna sesuai dengan realitas pertempuran.

Baca Juga :  MUI Diingatkan untuk Luruskan Arah, Langkah dan Gerakan

“Latihan tidak harus selalu menang, agar dapat mengetahui kelemahan-kelemahan yang perlu ditingkatkan. Serta, latihan harus dapat mengintegrasikan seluruh komponen organisasi secara menyeluruh agar dapat mengetahui interaksi dan kesesuaian antar komponen tersebut,” kata Dudung.

Lebih lanjut, Dudung memiliki komitmen dapat melanjutkan transformasi TNI AD yang realistis. Ia sudah memikirkan bagaimana membangun postur TNI AD dengan prinsip ‘Low cost-High Impact’ atau menggunakan anggaran seminimal mungkin.

“TNI AD sebagai mesin perang memiliki beberapa komponen yang berhubungan satu dan lainnya, di mana harus berfungsi dengan baik, agar mesin dapat berjalan dengan optimal,” pungkasnya. (***/CP)

Share :

Baca Juga

Nasional

Sengketa Empat Pulau, Gubernur Aceh Pilih Jalur Kekeluargaan daripada PTUN

Nasional

Investasi atau Perampokan? Bahlil Diteriaki Massa di Bandara Sorong

Nasional

Upaya PPPA Tingkatkan Akses Keadilan bagi Perempuan dan Anak

Nasional

Kadin Indonesia dan CCCI Tandatangani MoU untuk Kerja Sama

Hankam

TNI AU Perkuat Kerja Sama dengan Angkatan Udara Thailand
Komisi X DPR Pertanyakan Kebutuhan Anggaran Pendidikan Gratis untuk PAUD

Nasional

Komisi X DPR Pertanyakan Kebutuhan Anggaran Pendidikan Gratis untuk PAUD

Nasional

Kebakaran hebat lahap puluhan kios palet

Headline

Konflik Tanah di Kemang Raya,Kuasa Hukum PT. Group Lippo Bentrok dengan Ahli Waris