JAKARTA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta kepada seluruh perwira tinggi dan menengah, khususnya level pimpinan, untuk lebih peka dan mampu melaksanakan mapping atau pemetaan masalah di lapangan dengan baik untuk menentukan langkah, mulai dari preemtif hingga represif dalam menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat.
Kapolri Listyo Sigit mengemukakan filosofi yang harus dicamkan jajaran Polri, yaitu ‘jangan padamkan api pada saat api besar, tetapi padamkan api ketika masih kecil’. Maksudnya, jajaran Polri harus bergerak cepat untuk segera meminimalisir hal yang tidak diinginkan terjadi.
“Jangan padamkan api, pada saat api besar. Padamkan api saat masih kecil. Ini bisa dilakukan kalau kita jeli dan bisa melihat di lapangan. Kita mampu melaksanakan monitoring, langkah dan evaluasi yang benar,” kata Kapolri saat memimpin acara serah terima jabatan memimpin upacara serah terima sejumlah perwira tinggi Polri di Jakarta, Rabu (10/11/2021).
Dia juga menyinggung munculnya fenomena pelanggaran oknum anggota kepolisian khususnya di media sosial (medsos) dan viral di masyarakat. Perbuatan segelintir oknum itu, menurut Kapolri, berpengaruh pada personel lainnya yang sudah bekerja keras dan baik dalam menjalankan tugasnya.
“Akhir-akhir ini kita menghadapi fenomena dan menjadi keprihatinan kita, muncul banyak viral penyimpangan anggota. Tentunya ini berdampak pada rekan-rekan yang sudah bekerja keras dan hasilnya telah dirasakan masyarakat,” keluhnya.
Di hadapan para Jendral polisi, mantan Kepala Bareskrim ini juga menegaskan, ke depannya dia tidak ingin ada lagi oknum-oknum yang melakukan pelanggaran. Karenanya, perwira Polri harus menjadi contoh pimpinan yang tak ragu memberi hukuman dan bertindak tegas kepada oknum yang melanggar.
“Ini harus ditanamkan di diri kita. Kita bisa tegas kalau kita menjadi teladan yang baik. Kita ragu apabila tidak menjadi teladan. Potensi penyimpangan harus diperbaiki, apakah pemahamannya yang keliru sehingga harus ubah mindsetnya. Jangan memberikan beban yang berpotensi menjadi penyimpangan,” tegasnya.
Selain acara serah terima jabatan, Kapolri Sigit juga memimpin upacara korps raport atau kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi terhadap 11 perwira tinggi Polri. Yakni, dua irjen menjadi komjen, tiga brigjen menjadi irjen dan enam kombes menjadi brigjen.
Adapun jabatan yang diserah terimakan tersebut antaranya Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Polri, Asisten Logistik Kapolri, Kepala Korps Lalulintas, Kadiv Hubungan Masyarakat Polri hingga beberapa Kepala Kepolisian Daerah atau Kapolda.
Berikut 11 pati yang dinaikkan setingkat lebih tinggi beserta jabatan baru yang dipercayakan;
Komjen Pol Sutanto – Pati Baintelkam Polri (penugasan pada BSSN sebagai Wakil Kepala).
Komjen Pol Ahmad Dofiri Kabaintelkam Polri.
Irjen Pol Charles Bonardo Sadatua Nasution Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri.
Irjen Pol Suhaendra penugasan pada BNPT.
Irjen Pol Helmy Santika Sahlijemen Kapolri.
Brigjen Pol Rudi Antariksawan Dir Samapta Korsabhara Polri.
Brigjen Pol Heru Koco Auditor Kepolisian Utama Tingkat III Itwasum Polri.
Brigjen Pol Yusri Yunus Dir Regident Korlantas Polri.
Brigjen Pol Untung Widyatmoko Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat II Sespim Lemdiklat Polri.
Brigjen Pol Teddy Gusnandar penugasan pada BIN.
Brigjen Pol Whisnu Hermawan Februanto Dir Tipideksus Bareskrim Polri. (***/Cok)