Sabtu, 20 April 2024

Kenakan Pakaian Minang, Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar Bangga pada Puan Maharani

PADANG — Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Puan Maharani menjadi pembaca Teks Proklamasi dalam Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI di istana Merdeka, Jakarta, Selasa (17/8/2021). Menariknya, Puan terlihat anggun mengenakan pakaian tradisional Bundo Kanduang.

Selain itu, cucu Bung Karno, proklamator kemerdekaan Indonesia itu, semakin menawan penampilannya dengan memakai Tingkuluak Balenggek, penutup kepala yang berasal dari Lintau, Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar).

Gubernur Sumbar Mahyeldi dan Wakil Gubernur Audy Joinaldy pun memuji penampilan Puan Maharani yang memikat perhatian publik itu. Mahyeldi mengatakan bahwa pakaian tersebut sangat bagus dipakai. “Sangat bagus dan cocok. Beliau juga punya daerah Minang, dan nampak kebundokanduangannya,” ungkap Mahyeldi, Selasa (17/8/2021).

Mahyeldi menambahkan bahwa Puan berdarah Minang, kemudian mengenakan busana Minang, sehingga nampak keanggunannya. “Mbak Mega dan Mbak puan itu, punya kecintaan yang luar biasa kepada Minangkabau. Sebab orang yang cinta dan sayang dengan sesuatu itu maka dia sering sebut,” katanya.

Makanya kata Mahyeldi kita dengan beberapa hal yang beliau sampaikan, berkemungkinan beliau ada hal yang ingin disampaikan. “Ada ide-ide usulan usulan pendapat. Saya yakin, karena memang ada darah minang yang ada pada diri Mbak Mega dan Mbak puan, rasa cintanya tinggi. Jika adayang terasa, maka disebut dan disampaikan,” jelasnya.

Baca Juga :  Jadi Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata, Manado Tujuan Wisata Prioritas

Sementara Audy Joinaldy menyebut masyarakat Minangkabau bangga karena Ketua DPR Puan Maharani memakai busana tradisional Bundo Kanduang, asal Lintau, Tanah Datar, Sumbar. “Terlihat anggun sekali Ibu Puan mengenakan baju tersebut,” ungkap Audy.

Dia menyatakan kebanggaannya atas pilihan Puan mengenakan baju adat khas Minang tersebut. Apalagi Minangkabau mengenal garis keturunan perempuan (matriarkat), di mana nenek Puan dari ayahnya, Taufiq Kiemas, merupakan wanita asli Tanah Datar, Sumbar.

“Kami pikir ini adalah pilihan beliau sendiri mengenakan baju Minangkabau. Tentunya kami bangga ya, karena Minangkabau kan matriarkat, turunan dari wanita ya. Karena ibunya Pak Taufiq Kiemas adalah orang Minang, artinya memang Ibu Puan adalah keturunan Minangkabau,” ucapnya.

Wagub Sumbar pun meyakini masyarakat Minang juga merasakan kebanggaan yang sama karena pakaian adatnya dikenakan tokoh nasional di momen acara besar kenegaraan, seperti keringat HUT RI secara nasional di Istana Negara. (***/CP)

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini