Kabarindo24jam.com | Cibinong – Forum Ormas Islam (FOI) Kabupaten Bogor akan mengeluarkan pernyataan sikap tegasnya dalam beberapa hari kedepan terkait dengan polemik Musyawarah Daerah (Musda) Majelis Ulama Indonesia (MUI) ke XI yang menghasilkan keputusan penetapan KH. Mukri Aji sebagai Ketua untuk masa jabatan periode kelima kalinya.
“Sikap di FOI sangat jelas dan tegas, sampai saat ini masih belum menerima hasil Musda ke XI MUI Kabupaten Bogor pada 7 September 2025. Dalam waktu dekat, para pimpinan ormas Islam se Kabupaten Bogor akan berkumpul membahas situasi dan kondisi terkait Musda dan kepemimpinan MUI saat ini,” ungkap Ketua PD Mathlaul Anwar Kabupaten Bogor H.Abdul Aziz Sarnata saat dihubungi awak media, Minggu (28/9/2025).
Namun demikian, Aziz enggan menjawab pertanyaan seperti arah pembahasannya nanti serta sikap dan aspirasi masing-masing pimpinan ormas Islam. “Yang pasti, kita akan musyawarah dan inginkan kebaikan. Sebab tujuan FOI adalah adanya perubahan dan proses regenerasi yang baik di MUI,” ucap Aziz.
Diketahui, pada awal September lalu FOI telah mengeluarkan maklumat menolak hasil Musda XI MUI. Kemudian FOI juga telah menemui pengurus MUI Provinsi Jawa Barat untuk menyampaikan perkembangan terkini terkait dengan proses dan pelaksanaan Musda XI MUI Kabupaten Bogor yang memuncukan penolakan dari belasan ormas Islam.
Menyikapi adanya maklumat dari Forum Ormas Islam (FOI) tersebut, kepada sejumlah wartawan di Sekretariat MUI pada Kamis (24/9/2025), Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor, KH. Irfan Awaludin, M.Si, menegaskan bahwa dinamika yang terjadi dalam internal organisasi merupakan hal wajar.
Menurutnya, setiap keputusan yang diambil telah melalui mekanisme musyawarah dan aturan yang berlaku. Musda XI yang baru lalu pun diselenggarakan dan menghasilkan mufakat tanpa ada aturan yang dilanggar, bahkan SK juga sudah terbit untuk kepengurusan terbaru ini.
Ia menambahkan, perbedaan pandangan merupakan bagian dari dinamika organisasi, namun tidak boleh menggeser tujuan utama MUI dalam menjaga keutuhan umat. “Semua pasti bisa di musyawarahkan kemudian diselesaikan dengan baik dan kami selalu membuka pintu untuk itu ” ujarnya. (Man/Adul)
