Kabarindo24jam.com | LOMBOK TENGAH— Gelaran balap motor dunia, seri ke-18 Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025, di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Jumat (3/10), membawa angin segar luar biasa bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di kawasan Bazaar Mandalika.
Kehadiran event internasional ini secara signifikan menjadi pendorong utama peningkatan ekonomi lokal. Para pedagang UMKM lokal menyambut antusiasme gelaran MotoGP Mandalika 2025 ini dengan persiapan matang. Peningkatan ekonomi yang terjadi bahkan membuat omzet para pedagang melonjak tajam, dikabarkan naik hingga tiga kali lipat dibandingkan hari-hari biasa.
Beberapa jenis dagangan yang laris manis antara lain jersey otomotif, kaos dan topi berlabel Mandalika GP 2025, aksesoris seperti kacamata, gelang, kain tenun (sesek) khas Lombok, hingga aneka makanan ringan. Peningkatan omzet yang berkali-kali lipat ini diakui langsung oleh para pedagang.
Salah satunya, Resi, pemilik lapak di Bazaar sekitar kawasan Mandalika yang menjual merchandise otomotif dan aksesoris. Ia menyebutkan produk yang paling dicari adalah kaos lokal Mandalika, yang laris dibeli oleh pengunjung dari wisatawan lokal maupun mancanegara.
“Dampak terbesar kita yang usaha berjualan di depan Sirkuit Mandalika ini adalah, pertama yang paling laku dicari adalah kaos lokal Mandalika yang laris dibeli pengunjung baik dari wisatawan lokal dan mancanegara. Harganya memang lebih tinggi jika dibandingkan dengan hari-hari biasa,” ujar Resi.
Senada dengan Resi, pedagang lain, Nabila, mengungkapkan kegembiraannya atas dampak positif gelaran ini.
“Iya, gelaran ini sangat berdampak besar bagi kami pelaku dagang UMKM, kami senang karena lebih banyak tamu dan wisatawan yang datang dan juga berbelanja sehingga omzet kami meningkat sekali. Harapannya, Mandalika GP semakin maju dan berkembang, ayo tonton balapan di Mandalika sambil berbelanja,” imbuh Nabila.
Bukan hanya merchandise, sektor kuliner pun turut menikmati berkah. Siti, pemilik warung yang menjual nasi balap di depan Sirkuit Mandalika, mengaku peningkatan omzet sudah terjadi bahkan beberapa hari sebelum balapan utama. Jumlah konsumen yang datang mencari makan meningkat hingga dua sampai tiga kali lipat.
“Di hari-hari biasa saya sediakan 15 kg beras, pekan ini sudah siapkan 25 kg sehari, belum lagi lauk pauk dari ayam, telur, daging, dan sayuran. Orderan meningkat, bahan-bahan lokal yang kami perlukan juga meningkat,” ucap Siti dengan wajah sumringah.
Dengan lonjakan permintaan dan omzet yang signifikan ini, event MotoGP 2025 terbukti menjadi katalisator kuat bagi pertumbuhan ekonomi akar rumput di NTB. Keberhasilan gelaran berskala internasional ini diharapkan dapat terus berlanjut dan memberikan multiplier effect yang lebih luas bagi kemajuan UMKM di Mandalika. (Man*/)
