Kabarindo24jam.com | Bogor Kota – Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim memastikan layanan BisKita Trans Pakuan untuk koridor 5 (Ciparigi–Stasiun Bogor) dan koridor 6 (Parung Banteng–Air Mancur) kembali beroperasi pada 5 Oktober 2025. Dedie berharap pengoperasian kembali koridor ini dapat memperkuat sistem transportasi massal di Kota Bogor.
“Sejauh ini alhamdulillah tidak ada kendala, progressnya berjalan sesuai rencana, dan mudah-mudahan pada pelaksanaannya nanti bisa berlangsung lancar,” ujar Dedie kepada Kabarindo24jam, Rabu (10/9/2025)
Pemantapan rencana operasional koridor 5 dan 6 ini pun langsung dipantau Wali Kota Dedie dengan meninjau kesiapan armada di Pool BisKita Trans Pakuan, Kecamatan Bogor Barat, pada Selasa (9/9) kemarin. Dikatakannya, ada 21 armada yang disiapkan untuk melayani kedua koridor tersebut, dengan tambahan dua unit bus sebagai cadangan.
“Kami berharap empat koridor yang sudah berjalan ini bisa terus ditingkatkan, bahkan ke depan dipersiapkan koridor tambahan. Tujuannya agar konversi, rerouting, dan reduksi angkot bisa berjalan, serta pelayanan transportasi bagi masyarakat semakin optimal,” ucapnya.
Diketahui, kini Biskita disubsidi oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bogor melalui skema Buy The Service (BTS). Adapun tarifnya sementara ini setiap penumpang dibanderol Rp 4.000 untuk jarak dekat atau jauh dan transaksi pembayarannya menggunakan kartu uang elektronik.
Terkait tarif khusus bagi pelajar dan warga lansia yang sebelum vakum dikenakan tarif Rp 2.000, untuk saat ini masih tahap dikaji ulang oleh Pemkot Bogor. Maka dari itu, diputuskan sementara ini tarifnya setara semua menjadi Rp 4.000.
“Pemerintah Kota Bogor mengimplementasikan konsep besar uang rakyat kembali ke rakyat. Uang yang kita peroleh dari pajak, retribusi, dan sebagainya kita kembalikan dalam bentuk pelayanan kepada masyarakat berupa transportasi massal yang tarifnya kita subsidi,” ucap Dedie.
Ia pun berharap dengan kembalinya operasional Biskita koridor 5 dan 6 ini, aktivitas dan mobilitas masyarakat bisa menjadi lebih mudah, murah, dan memiliki kepastian waktu tempuh. “Dan tentunya lebih efisien dan bermanfaat,” imbuh Dedie. (Cky)