Sabtu, 27 Juli 2024

Prajurit TNI Harus Menjadi Teladan Bagi Masyarakat Umum di Masa Pandemi

JAKARTA – Kepala Staf Umum Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) Letnan Jendral (Letjen) Ganip Warsito mengatakan hingga saat ini berdasarkan hasil survei, TNI masih tetap menjadi institusi yang paling dipercaya publik. Oleh karenanya, partisipasi aktif personel TNI dinilai sangat penting untuk berperan dan terdepan dalam penanganan pandemi Covid-19.

“Oleh karena itu, personel TNI diharapkan dapat menjadi role model atau teladan bagi masyarakat umum dalam mematuhi dan menaati protokol kesehatan (Prokes) di masa Pandemi,” kata Letjen Ganip dalam keterangan pers yang dirilis Puspen TNI, Selasa (2/3/2021).

Ganip menambahkan, bahwa bangsa Indonesia saat ini tengah berupaya menangani pandemi Covid-19 dan memulihkan perekonomian nasional. “Fokus pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 hanya dapat dicapai melalui partisipasi aktif seluruh komponen masyarakat. Khususnya dalam berdisiplin menegakkan Prokes,” imbuhnya.

Letjend Ganip mengatakan hal itu saat membuka Rapat Koordinasi Personel (Rakorpers) TNI yang diikuti 50 peserta dan sejumlah jenderal. Para jenderal yang hadir dalam rapat antara lain, Irjen TNI Letjen (Mar) Bambang Suswantono, Kabais TNI Letjen Joni Supriyanto, Danjen Akademi TNI Marsdya Tamsil Gustari Malik, para Asisten Panglima TNI dan Angkatan serta Kabalakpus TNI.

Baca Juga :  BNPT Tak Bisa Menindak, HTI dan Ormas Sejenis Masih Leluasa Bergerak

Dalam kesempatan itu, Letjend Ganip juga menyinggung pembinaan personel dan tenaga manusia TNI. Dia menyebutkan hal itu adalah bagian integral dari sistem pembinaan TNI. Pembinaan yang ideal perlu mencerminkan tata fungsional dari pembinaan personel perorangan yang terdiri atas Prajurit dan PNS TNI serta dalam perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan maupun pengendalian terhadap aspek-aspek subjek, objek, dan metode.

“Penyelenggaraan pembinaan personel dan tenaga manusia hendaknya mampu menjalankan fungsi di masing-masing pembinaan, dimana pembinaan personel mampu menjalankan lima fungsi mulai dari penyediaan, pendidikan, penggunaan, perawatan hingga pemisahan,” katanya.

Sedangkan pembinaan tenaga manusia, kata Letjen Ganip, diharapkan mampu menjalankan fungsi mulai dari pengkajian, pendayagunaan tenaga manusia hingga pengendalian penyediaan tenaga manusia. Penugasan di bidang personel memiliki tantangan dan tuntutan tugas yang dinamis dan kompleks. 

Terlebih lagi di era 4.0 yang didominasi oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi maka pejabat personel dituntut harus cepat beradaptasi, lebih kreatif dan inovatif dalam mencari solusi masalah di bidang personel.

“Ambil dan tempuh cara-cara baru yang lebih efektif dan efisen, karena pada dasarnya TNI menganut manajemen modern yang diselaraskan pada sistem dan metode pembinaan,” pungkasnya. (***/CP)

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini