Home / Headline / Nasional

Jumat, 3 Desember 2021 - 20:18 WIB

Presiden Jokowi Tegur Kapolda dan Kapolres yang Sowan ke Tokoh Ormas

BALI — Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan prihatin dan rasa sesalnya terhadap Kapolda dan Kapolres yang baru dilantik malah mendatangi sesepuh atau tokoh organisasi kemasyarakatan (ormas) yang kerap membuat keributan. Padahal, Kapolda dan Kapolres seharusnya dapat menjaga kewibaan di mata masyarakat.

“Saya sudah lama sekali ingin menyampaikan hal ini, ada Kapolda baru, ada Kapolres baru, malah datang kepada sesepuhnya ormas yang sering membuat keributan. Bener ini?,” ucap Jokowi saat memberikan pengarahan kepada Kepala Kesatuan Wilayah di Bali, Jumat (3/12/2021).

Dia mengaku sempat menanyakan hal ini kepada salah satu kapolres. Jokowi menyebut jawaban kapolres itu hal itu dilakukannya untuk menjaga agar situasi di wilayahnya tetap kondusif.

“Saya tanya ke kapolres, kenapa bapak melakukan ini? Supaya kotanya kondusif. Tapi apakah cara itu betul? Hati-hati jangan menggadaikan kewibawaan dengan sowan kepada pelanggar hukum,” katanya.

Baca Juga :  UU Cipta Kerja Bertentangan Dengan UUD 45, Mahkamah Konstitusi Minta Perbaikan Materi

“Banyak ini saya lihat. Saudara-saudara harus memiliki kewibaan. Sebab Polri harus memiliki kewibawaan,” sambung Jokowi yang mengamanatkan pesan khusus ini kepada para Kapolda, Kapolretabes dan Kapolres

Presiden pun meminta aparat penegak hukum melindungi dan membantu masyarakat lemah yang biasanya terpinggirkan dalam hukum, salah satunya pedagang kecil. Jokowi juga mengingatkan kapolda dan kapolres memperhatikan kasus-kasus tersebut, meski bukan tanggung jawabnya.

“Lindungi masyarakat kecil, itu menjadi sebuah persepsi loh, itu kecil-kecil, mungkin urusannya bukan kapolres (dan) kapolsek, tapi hati-hati tetap tanggung jawab kapolres, tetap tanggung jawab kapolda yang kecil-kecil seperti ini. Apalagi kalau sudah dicap diskriminasi terhadap yang lemah,” tuturnya.

Presiden Jokowi juga berpesan Polri harus mengawal semua investasi yang ada di daerah. Baik yang sudah ada, dalam proses, maupun yang baru datang. Dia telah berpesan kepada Kapolri jika ada Kapolda yang tidak mampu mengawal investasi maka akan diganti.

Baca Juga :  Pastikan Dana Desa Tepat Sasaran, Kemendes PDTT Segera Terapkan Model Pengawasan Dana Desa

“Saya sudah titip juga ke Kapolri. Kapolda yang tidak bisa menjaga, sama, diperingatkan. Kalau memang sulit nggak bisa mengawal, nggak bisa menyelesaikan, yang berkaitan dengan agenda besar negara kita, ya maaf. Saya memang nggak bisa ngomong keras, ngomong tapi nggak bisa dia, ganti,” tandasnya.

Jokowi mengatakan, investasi adalah motor penggerak pertumbuhan ekonomi, di mana tahun ini target investasi Rp900 triliun dan meningkat lagi mencapai Rp1.200 triliun pada tahun 2022. Presiden pun meminta semua jajaran mengawal target ini.

Dia menegaskan, jika ada gangguan di daerah terkait urusan investasi maka Polri harus melakukan pendampingan. “Jadi kalau ada yang ganggu-ganggu di daerah urusan investasi, kawal dan dampingi. Agar setiap investasi itu betul-betul direalisasikan. Karena kunci penggerak ekonomi ada di situ,” pungkasnya. (***/CP)

Share :

Baca Juga

Headline

Program Infrastruktur dan Pendidikan di Kabupaten Bogor “Dipelototi’ KPK

Headline

Kontroversial dan Dikritisi, Penulisan Ulang Sejarah Terus Berlanjut

Nasional

Sengketa Empat Pulau, Gubernur Aceh Pilih Jalur Kekeluargaan daripada PTUN

Headline

Bising di Atas Laut Tenang Raja Ampat,ada JKW?

Nasional

Investasi atau Perampokan? Bahlil Diteriaki Massa di Bandara Sorong

Headline

TNI AD Rekrut 24 Ribu Prajurit untuk Batalyon Teritorial Pembangunan

Nasional

Upaya PPPA Tingkatkan Akses Keadilan bagi Perempuan dan Anak

Headline

Pamekasan Bersinar Tanpa Narkoba