Kabarindo24jam.com, JAKARTA –
Ribuan pengemudi ojek online (ojol) dari berbagai wilayah di Jawa dan Sumatera akan melakukan aksi unjuk rasa besar-besaran
yang terpusat di Jakarta, Selasa (20/5). Tak hanya turun ke jalan, mereka juga akan melakukan aksi offbid massal—mogok menerima order—yang bisa membuat layanan transportasi daring kolaps.
Aksi ini digelar oleh Asosiasi Garda Indonesia sebagai bentuk protes terhadap aplikator yang dianggap merugikan mitra pengemudi. Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, menyebut para aplikator melanggar aturan pemerintah terkait potongan biaya aplikasi.
“Sejak 2022, kami sudah bersabar. Tapi aplikator terus melanggar aturan tanpa sanksi dari pemerintah,” tegas Igun dalam keterangan tertulis, Kamis (15/5).
Merujuk Keputusan Menteri Perhubungan (Kepmenhub) KP 1001 Tahun 2022, potongan maksimal biaya aplikasi seharusnya 15 persen, ditambah 5 persen untuk kesejahteraan pengemudi. Namun dalam praktiknya, menurut Igun, banyak aplikator yang memotong jauh lebih tinggi.
“Pemerintah tutup mata. Tak ada ampun lagi bagi aplikator nakal!” ujarnya.
Unjuk rasa diperkirakan berlangsung di sejumlah titik strategis Jakarta. Masyarakat diimbau menghindari rute padat dan menyiapkan moda transportasi alternatif. Polisi dan Dinas Perhubungan disebut telah bersiap mengantisipasi kemacetan parah di sejumlah ruas jalan utama.