Sabtu, 27 Juli 2024

Transparansi Anggaran KONI Harus Diwujudkan oleh Dedi Bachtiar

CIBINONG – Terpilihnya Dedi Ade Bachtiar selaku Ketua KONI Kabupaten Bogor periode 2023 – 2027 dalam Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab) Bogor pada Kamis (27/7/2023) lalu, diharapkan bisa membawa perubahan yang signifikan dalam tata kelola managemen organisasi dan pembinaan berkelanjutan.

“Perubahan dalam berbagai aspek di induk organisasi olehraga tersebut tentunya diiringi dengan target atau tujuan adanya peningkatan prestasi dari semua cabang olahraga (cabor) yang menginduk ke KONI Kabupaten Bogor,” ungkap tokoh senior olahraga di Bumi Tegar Beriman, Adang Suptandar, akhir pekan kemarin.

Selain itu, Adang juga menegaskan soal tata kelola atau pengelolaan keuangan KONI harus lebih transparan. ”Utamakan anggaran lebih besar untuk pembinaan atlet. Jangan sampai anggaran operasional pengurusnya malah lebih besar,” cetus mantan Ketua Pengcab Persatuan Panahan Indonesia Kabupaten Bogor tersebut.

Adang yang juga mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor ini mengingatkan agar Ketua dan pengurus KONI mendatang harus menghindari budaya beli atlet yang hanya dapat kepuasan semu dan bahkan hanya membuang uang dalam jumlah besar demi prestasi.

Karena itu, sebaiknya KONI mengasah dan menyiapkan atlet lokal Kabupaten Bogor yang potensial dan harus masuk dalam program pembinaan secara berkelanjutan.

”Masih ada banyak waktu untuk menampilkan atlet binaan pada event Porprov atau event nasional yang akan datang. Fokus lakukan pembinaan yang hasilnya diharapkan bisa maksimal di berbagai event yang diikuti,” ujarnya.

Baca Juga :  Turnamen Pra Musim PSSI Digelar, Pelatih Tim Nasional Kembali Optimis 

Sementara itu, aktivis Koalisi Masyarakat Bersih Peduli Olahraga, Coky Pasaribu, mengharapkan kepada Dedi Bachtiar untuk tidak membentuk kabinet KONI Kabupaten Bogor yang terlalu gemuk. Tak Cuma itu, elemen yang masuk dalam Kabinet KONI nanti harus benar benar punya kualitas dan kompetensi kuat.

” Kabinet KONI jangan terlalu besar atau gemuklah, tetapi semua fungsi bisa terakomodir. Dan juga jangan masukin banyak pensiunan ASN juga ASN aktif, hal ini agar kepengurusan mendatang tidak normatif dan mengulang kembali kebijakan di masa lalu yang kurang baik,” tegas Coky.

Selain itu, kedepan ketua dan pengurus KONI harus lebih terbuka dalam pengelolaan anggaran, kemudian lebih komunikatif dengan insan pers serta unsur masyarakat dan juga tidak alergi terhadap kritikan yang datang dari masyarakat.

“Selain beberapa hal tersebut, kedepannya pengurus KONI mesti bisa menggulirkan ide-ide kreatif dalam upaya mensiasati keterbatasan anggaran pembinaan dan sarana-prasarana pertandingan. Hadirkan bapak angkat cabor dan adakan dana abadi melalui kerjasama dengan pihak swasta, itu solusi kreatif,” imbuh Coky.

(Cky)

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini