Sabtu, 4 Oktober 2025

Tutup 19 Gerai, KFC PHK Ratusan Karyawan

Kabarindo24jam.com | Jakarta – PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), pengelola jaringan restoran cepat saji KFC, mengumumkan kebijakan restrukturisasi yang berdampak pada penutupan sejumlah gerai dan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan. Hingga September 2025, perseroan telah menutup 19 gerai, yang berujung pada PHK sekitar 400 karyawan KFC.

Direktur PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), Wahyudi Martono, membenarkan angka tersebut dalam acara Public Expose perusahaan. “Sampai bulan September 2025 kita sudah menutup 19 gerai. Kemudian, ada berapa banyak karyawan yang terimbas PHK? Kita ada kurang lebih sekitar, kita ada sekitar 400 karyawan yang terimbas dengan PHK,” ungkap Wahyudi.

Wahyudi menjelaskan, penutupan belasan gerai tersebut utamanya disebabkan oleh masa sewa yang sudah habis. Selain itu, kondisi gerai yang dinilai tidak kunjung pulih sejak 2020 turut menjadi pertimbangan.

Meski demikian, penutupan gerai yang sudah dilakukan sejak 2023 itu tidak bersifat permanen. Perseroan menerapkan strategi relokasi untuk beberapa gerai ke lokasi yang dinilai memiliki potensi pasar lebih baik.

“Artinya, kalau kita melihat bahwa daerah tersebut masih mempunyai power yang baik, market yang baik, penutupan itu tidak hanya tidak permanen tapi kita lakukan sementara, di mana kita mencoba mencari lokasi yang lebih baik,” jelas Wahyudi.

Ia menambahkan, perpindahan lokasi ini dilakukan demi meningkatkan aktivitas dan transaksi harian. “Tentunya, kenapa kita pindahkan lokasi? Karena kita mengharapkan aktivitas transaksi day in akan meningkat,” ujarnya.

Langkah efisiensi ini diambil di tengah upaya perseroan memperbaiki kinerja keuangan. Berdasarkan laporan keuangan Fast Food Indonesia, perusahaan memang masih membukukan rugi bersih pada paruh pertama tahun 2025.

Kerugian periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp138,75 miliar. Angka ini sebenarnya sudah menunjukkan perbaikan signifikan, anjlok 60 persen dibandingkan rugi pada periode yang sama tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp348,83 miliar.

Di sisi pendapatan, perseroan mencatat sebesar Rp2,40 triliun sepanjang semester I 2025, yang berarti turun tipis sekitar 3,12 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,48 triliun. Meskipun demikian, laba bruto perusahaan berhasil naik menjadi Rp1,44 triliun di semester I 2025, dari Rp1,42 triliun di tahun sebelumnya, seiring dengan penurunan beban pokok penjualan yang berhasil ditekan menjadi Rp961,44 miliar.

Keputusan menutup gerai dan merelokasi menjadi bagian dari strategi Fast Food Indonesia untuk menyesuaikan diri dengan dinamika pasar pasca-pandemi serta mengoptimalkan profitabilitas di tengah persaingan industri makanan cepat saji. Fokus pada peningkatan transaksi harian melalui pemilihan lokasi strategis diharapkan dapat segera membawa perusahaan kembali meraih laba bersih. (Man*/)

redaksi
redaksihttps://kabarindo24jam.com
Redaksi media Kabarindo24jam.com

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini