Selasa, 23 April 2024

Wali Kota Bogor Kejar Target Pengembangan Kawasan di ‘Injury Time’

KOTA BOGOR – Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, mengemukakan bahwa perkembangan kemajuan pusat Kota Bogor saat ini begitu pesat. Bahkan pasca pandemic Covid, pemulihan ekonomi di Kota Bogor kini berada di atas kota-kota lain di Indonesia.

Ketika unit usaha di sektor jasa di beberapa kota gulung tikar, di Kota Bogor malah tumbuh berbagai bisnis jasa baru di bidang restoran, kafe, toko dan sebagainya. Hal itu terjadi, ungkap Bima Arya, karena Kota Bogor memiliki proxybility dengan Jakarta.

Untuk itu, lanjut dia, di masa-masa injury time ini atau di sisa masa jabatannya yang kurang lebih 14 bulan lagi, ia bersama Wakil Wali Kota Dedie A Rachim dan jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor ingin membangun kawasan yang ada di wilayah kekuasaannya agar terus berkembang maju.

“Ada rencana memindahkan balai kota ke Bogor Timur. Tentu kita akan membangun pusat kota di sana. Ada pengembangan kawasan bisnis Kedung Halang dan sebagainya,” tutur Bima saat menghadiri acara peringatan HUT ke-54 Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kota Bogor, Sabtu (24/9/2022).

“Sekarang kita juga bangun jalur pedestrian bertahap di Pandu Raya. Kemudian juga kita lihat di Ahmad Yani ini potensi untuk kuliner (kawasan makanan), mulai dari Jambu Dua sampai Air Mancur luar bisa sebelah kiri itu,” tambah Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

Baca Juga :  Pemkab Bogor Bagikan 6.000 Ton Beras kepada Warga Terdampak Covid 19

Ke depan, kata Bima Arya, Pemkot Bogor pun akan kembali membangun pedestrian. Meski sempat beberapa kali menerima kritikan. Namun pembangunan pedestrian ini memiliki banyak manfaat bagi pengembangan kota.

 “Ini adalah untuk membuat stimulan pembangunan ekonomi di zona-zona itu. Di Jalan Pandu Raya, di Jalan Ahmad Yani dan jalan-jalan lain,” kata Bima yang belakangan ini kerap diberitakan tengah bergerilya untuk mendapatkan tiket ke Pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2024 nanti.

Pembangunan itu dilakukan, tambah Bima Arya, untuk mengantisipasi pemindahan Ibu Kota Jakarta ke IKN di Kalimantan pada 2024 mendatang. Karena, menurutnya lagi, jika ibu kota berpindah maka Kota Bogor harus memiliki daya tarik yang lebih bagi kaum wisatawan.

“Kota Bogor akan terdampak pemindahan ibu kota. Bimtek, workshop, seminar akan lebih berkurang. Makanya kita harus lebih seksi lagi untuk destinasi wisata, perdagangan dan sebagainya. Makanya itulah keuntungan, makanya kita betul-betul mendorong pengembangan kawasan,” imbuhnya. (DED)

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini