Kabarindo24jam.com | Bogor – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menerima kedatangan Komisioner Komnas HAM untuk membahas perkembangan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) pasca aksi unjuk rasa yang terjadi di Jakarta dan sejumlah wilayah lainnya. Komnas HAM ingin memastikan hak para tersangka unjuk rasa anarkis terpenuhi.
Audiensi ini digelar di Mabes Polri, Rabu (10/9/2025). Ketua Komnas HAM RI Anis Hidayah hadir didampingi oleh Wakil Ketua, Koordinator serta para Komisioner Komnas HAM menyampaikan dukungan terhadap penanganan unjuk rasa yang dilakukan oleh Polri serta penegakan hukum terhadap pelaku kerusuhan.
Komnas HAM juga meminta agar hak setiap orang yang diamankan oleh Polri dapat terjamin. “Komnas HAM sudah turun ke 19 Provinsi dan 13 Kabupaten Kota untuk memastikan hak setiap pelaku tindak pidana yang ditangani Polri dapat dipenuhi, terutama hak mendapatkan pendampingan hukum,” Anis Hidayah dalam keterangan resminya.
Sementara Kapolri Jenderal Sigit, menekankan bahwa Polri senantiasa menjunjung tinggi HAM dalam setiap pelaksanaan tugas. “Polri sangat menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia dalam setiap pelaksanaan tugas di lapangan, terutama dalam memberikan pengamanan aksi unjuk rasa,” ujar Kapolri dalam audiensi tersebut.
Kapolri juga mengucapkan terima kasih atas kunjungan Ketua Komnas HAM beserta jajaran di Mabes Polri. Ia menyebut Polri telah berdiskusi dan menerima sejumlah saran serta masukan agar pelaksanaan tugas kepolisian dapat berjalan lebih baik.
“Polri tentunya akan terus membuka ruang kepada seluruh pihak eksternal, termasuk Komnas HAM, untuk dapat melakukan pengawasan terhadap seluruh tindakan kepolisian yang kami lakukan agar seluruh prosesnya berjalan secara transparan, akuntabel, dan profesional,” jelasnya.
Lebih lanjut, Kapolri menegaskan komitmen Polri untuk terus memperbaiki diri dan tidak anti kritik. Polri akan semakin dekat dan dipercaya masyarakat. “Polri berkomitmen untuk senantiasa menjadi institusi yang tidak anti kritik dan akan terus memperbaiki diri, sehingga dapat semakin dekat dan dipercaya oleh masyarakat,” tutur Kapolri. (Cky/*)
