Sabtu, 10 Mei 2025

Kepemimpinan Anies Baswedan Dianggap Biasa-Biasa Saja, Mayoritas Warga DKI Tak Puas

JAKARTA – Kinerja dan hasil kerja Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta dinilai publik Ibukota Negara tidak optimal sehingga dirasa kurang memuaskan. Hal itu tercermin dari survei tingkat kepuasan publik terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang hanya sebesar 38,9 persen. 

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Jakarta Research Center (JRC), Jumat (16/4/2021), tingkat ketidakpuasan publik Jakarta terhadap kepemimpinan Anies mencapai 53,0 persen, dan sisanya tidak/tahu jawab sebesar 8,1 persen.

“Ini tentu menjadi peringatan bagi Anies jika berencana maju kembali dalam Pilkada DKI Jakarta, ataupun menuju panggung politik nasional di 2024,” kata Direktur Komunikasi JRC Alfian P dalam siaran persnya di Jakarta.

Kinerja Anies yang biasa-biasa saja dinilai tidak ada terobosan dan inovasi yang signifikan, membuat sebagian besar publik Jakarta merasa tidak puas. Nama Anies sendiri diunggulkan masuk dalam berbagai survei Pilpres 2024.

Tetapi, kata Alfian, tingginya ketidakpuasan publik selama Anies memimpin DKI Jakarta bisa menjadi batu sandungan bagi Anies jika ingin melangkah ke tingkat nasional seperti menjadi calon presiden atau wakil presiden.

Baca Juga :  Pertikaian di Partai Mantan Presiden Memasuki Episode Pemecatan 7 Tokoh Kader

Menurutnya lagi, strategi Anies untuk meniru Jokowi yang sebelumnya menjadi Gubernur DKI Jakarta lalu menang Pilpres 2014 dan 2019 tidak bisa di-copy paste. Sebagai catatan, Jokowi sendiri hanya menjabat setengah periode di DKI Jakarta.

Sebaliknya, Anies akan mengakhiri periode pemerintahannya pada 2022. Ketidakjelasan jadwal Pilkada, apakah akan tetap diselenggarakan pada 2022 atau ditunda tahun 2024, semakin mempersulit niat Anies untuk memanfaatkan panggung politik di DKI Jakarta.

“Kalaupun nanti Anies berniat maju kembali dalam Pilkada DKI Jakarta, ataupun maju Pilpres 2024, harus ada gebrakan luar biasa dalam sisa pemerintahannya yang tinggal satu setengah tahun di DKI Jakarta,” pungkas Alfian. 

Survei Jakarta Research Center (JRC) dilakukan pada 1-10 April 2021, secara tatap muka kepada 800 responden mewakili seluruh wilayah di DKI Jakarta. Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error ±3,4 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen. (***/Cok)

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini