JAKARTA – Banjir yang menggenangi sebagian wilayah Ibukota DKI Jakarta selama beberapa hari sampai akhir pekan lalu, menjadi pukulan telak bagi Gubernur Anies Baswedan. Dari banyak kritikan yang dialamatkan kepadanya, satu hal yang paling menohok, Anies dinilai tidak fokus mengurusi persoalan banjir selama tiga tahun terakhir.
Hal itu dikemukakan oleh Ketua Pansus Banjir DPRD DKI Jakarta, Zita Anjani, dalam video di channel Youtube-nya, Selasa (23/2/2021). Dia mengatakan mempunyai data yang menunjukan ketidakmampuan Gubernur Anies untuk fokus melakukan upaya antisipasi dan program penanganan banjir di wilayah kerjanya.
Diungkapkan olehnya, berdasarkan data tersebut Anies dinilai sudah terbelenggu oleh janji politiknya semasa kampanye yakni berjanji tak akan melakukan penggusuran di titik-titik wilayah yang seharusnya diperuntukkan bagi pelebaran sungai.
Sementara Jakarta, kata Zita, faktanya memang butuh infrastruktur banjir seperti pelebaran sungai untuk menangani persoalan banjir tahunan tersebut. “Kalau mau bicara terbuka, Pak Gubernur sudah tiga tahun tak fokus terhadap isu banjir Jakarta, dia terbelenggu dengan janji politik,” ujar Zita.
Zita menyebutkan bahwa sebenarnya pelebaran sungai memang penting ditempuh untuk mengatasi banjir di Jakarta. Oleh karenanya, ia menilai diperlukan cara berkelanjutan agar warga yang terlintasi jalur pelebaran sungai bisa diberikan ganti untung.
Selain itu, tambahnya, faktor penyumbang banjir di Jakarta selanjutnya adalah drainase yang dimiliki ibu kota kecil-kecil. Termasuk, kata Zita, diperlukannya penambahan banyak pompa di beberapa titik untuk menyedot air.
“Nah program banjir ini yang tak dijalankan tiga tahun belakangan, stag. Kemarin saya rapat anggaran di Puncak, anggaran untuk tahun 2021 baru diketok palu (disetujui). Juga ada dana pinjaman PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) sebesar Rp1 triliun,” paparnya.
Dalam tayangan video blak-blakan mengupas kebijakan penanganan banir tersebut, Zita juga menyatakan seharusnya Pemprov DKI harusnya memperbaki kondisi drainase, membuat waduk dan embung sebagai bagian dari infrastruktur banjir.
Menurut Zita, pihaknya sebenarnya sudah mengapresiasi tindakan jajaran Pemprov DKI yang gencar melakukan gerebek lumpur. Akan tetapi menurutnya, cara Anies beserta jajarannya tersebut masih terbilang sangat sederhana untuk melawan ancaman banjir besar di DKI Jakarta.
Bahkan seperti membuatnya percuma. “Begini, kita kalau mau ke bulan kan bukan pakai pesawat, tapi harus pakai roket. Nah seperti ini, kapasitas air tetap tak akan menampung debit air di Jakarta (walaupun gerebek lumpur gencar dilakukan),” ujarnya. (***/Husni)