Sabtu, 27 Juli 2024

Bom Makassar Mengundang Keprihatinan dan Kecaman dari Berbagai Ormas Islam

JAKARTA – Berbagai pihak menyatakan keprihatinannya, mengecam dan mengutuk keras aksi bom bunuh diri di kompleks Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3?2021) pagi. Aksi pengeboman itu merupakan tindakan keji yang menodai ketenangan hidup bermasyarakat dan jauh dari ajaran agama.

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas merasa geram sekaligus prihatin karena perbuatan kekerasan tidak dibenarkan agama. “Apa pun motifnya, aksi ini tidak dibenarkan agama karena dampaknya tidak hanya pada diri sendiri juga sangat merugikan orang lain,” tegas Menteri yang akrab dipanggil Gus Yaqut  itu.

Tokoh muda NU yang juga Ketua Umum GP Ansor ini pun berharap kepolisian dan aparat yang berwenang bisa segera mengungkap latar belakang aksi pelaku termasuk menindak aktor utama dibalik peristiwa bom bunuh diri itu.

“Selain itu, Kepolisian dan aparat lainnya juga perlu meningkatkan pengamanan dan keamanan di tempat-tempat ibadah sehingga masyarakat bisa tenang dan khusyuk dalam beribadah,” kata Menag.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga mengutuk keras insiden bom bunuh diri Makassar. Sebab, insiden tersebut telah membuat ketakutan dan menyebabkan korban jiwa. “MUI mengutuk dengan keras tindakan pelaku peledakan bom di Makassar,” kata Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas.

Menurut Anwar, tindakan bom bunuh diri ini jelas-jelas tidak bisa ditolerir. Sebab, perbuatan yang dilakukan oleh pelaku bom bunuh diri sangat tidak manusiawi dan bertentangan dengan nilai-nilai dari ajaran agama manapun yang diakui di negeri ini.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir ikut angkat suara mengecam dan menyatakan prihatin atas ledakan bom di depan Gereja Katedral. Segala bentuk aksi yang menimbulkan ketakutan, kekacauan, serta mengancam dan mengorbankan nyawa, apapun motif dan tujuannya serta oleh siapapun, pelakunya sangat biadab.

Baca Juga :  Rawat Pasien Covid Sampai Meninggal, Klinik GM Waras Akui Demi Kemanusiaan

Haedar pun meminta pihak kepolisian mengusut tuntas siapa dan apa motif peledakan bom tersebut. Serta, investigasi mendalam jaringan dan aktor di balik teror yang anarkis tersebut.

“Kepada masyarakat luas hendaknya tenang dan tidak mengembangkan berbagai prasangka atau asumsi yang dapat mengaburkan kasus bom yang tidak berperikemanusiaan dan tidak beradab tersebut,” kata Haedar.

Demikian pula dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang menyebutkan aksi bom bunuh diri bertentangan dengan ajaran agama. “Tindakan bom bunuh diri tersebut tidak sesuai dengan ajaran agama,” kata Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Marsudi Syuhud.

Ia berharap keluarga korban yang di rawat dirumah sakit supaya cepat sembuh. PBNU juga mengimbau seluruh umat beragama baik muslim, Katolik, Kristen dan lainnya untuk tetap menjaga kedamaian, ketertiban, dan jika mendapatkan keganjilan kiranya dapat dilaporkan kepada polisi atau pihak-pihak yang terkait.

“Bagi warga NU diharapkan dapat turut serta menciptakan rasa aman di wilayahnya masing-masing,” ujarnya seraya berharap umat nasrani seluruh Indonesia yang akan melakukan ibadah paskah, semoga dapat melaksanakan ibadahnya sambil terus berkoordinasi dengan keamanan setempat.

Sementara itu, Amnesty International Indonesia mengutuk sekeras-kerasnya peledakan bom di depan Gereja Katedral Makassar. Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid mengatakan penyerangan dan pembunuhan secara sengaja terhadap orang lain yang sedang menjalani kehidupan sehari-hari tidak pernah dapat dibenarkan.

“Ini adalah bentuk penghinaan berat terhadap prinsip-prinsip fundamental hak asasi manusia,” kata dia dalam keterangan tertulisnya. Usman mengatakan mereka yang bertanggungjawab atas kejadian tersebut harus diajukan ke pengadilan dalam persidangan yang memenuhi standar internasional tentang keadilan. (**/Husni/Nurali)

 

 

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini