Sabtu, 27 Juli 2024

Gerakan Wakaf untuk Mengembangkan Perekonomian dan Mengurangi Kemiskinan

JAKARTA — Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) melihat sekaligus merasa tertarik akan besarnya potensi wakaf yang ada di Indonesia. Karenanya, Presiden mengaku berkeinginan ke depan gerakan wakaf mampu mengembangkan perekonomian di masyarakat sehingga bisa membantu satu sama lain bahkan mengurangi kemiskinan.

Presiden Jokowi mengemukakan hal itu saat menghadiri Peluncuran Gerakan Nasional Wakaf dan Peresmian Brand Syariah Nasional di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/1/2021). “Satu langkah terobosan yang perlu kita pikirkan adalah pengembangan lembaga keuangan syariah yang dikelola berdasarkan sistem wakaf,” katanya.

Potensi wakaf di Indonesia, tambahnya, sangatlah besar, baik wakaf benda tidak bergerak, benda bergerak, termasuk wakaf dalam bentuk uang. Dari potensi yang ada, Jokowi pun ingin gerakan wakaf diperluas lagi untuk meningkatkan sosial ekonomi di masyarakat.

“Kita perlu perluas lagi cakupan pemanfaatan wakaf, tidak lagi terbatas untuk tujuan ibadah, tetapi dikembangkan untuk sosial ekonomi. Yang memberikan dampak signifikan bagi pengurangan kemiskinan dan ketimpangan sosial dalam masyarakat,” urainya.

Presiden Jokowi pun mengingatkan bahwa gerakan wakaf sangat bermanfaat bagi semuanya. Bukan hanya meningkatkan kepedulian, literasi masyarakat terhadap ekonomi dan keuangan syariah. Namun juga sebagai upaya memperkuat rasa kepedulian dan solidaritas untuk mengatasi kemiskinan dan ketimpangan sosial di Indonesia.

“Sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, sudah saatnya kita memberikan contoh, praktik pengelolaan wakaf yang transparan, yang profesional, yang kredibel, yang bisa dipercaya, dan dapat memberikan dampak produktif bagi kesejahteraan dan pemberdayaan ekonomi umat Islam,” ujarnya.

Baca Juga :  Kapolri Listyo Sigit Dipuji Karena Berhasil Capai Target Vaksinasi

Selain itu, lanjut Presiden, gerakan wakaf dapat menunjang upaya yang sangat signifikan dalam menggerakkan ekonomi nasional kita. “Khususnya di sektor UMKM,” cetus Presiden seraya menambahkan potensi aset wakaf per-tahun menurut Jokowi bisa mencapai Rp 2 ribu triliun, dan potensi wakaf uang bisa menembus angka Rp 188 triliun.

Sementara itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebut, pemerintah terus mengelola wakaf tunai. Bahkan, wakaf tunai tersebut telah dititipkan ke perbankan. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengungkapkan, hingga 20 Desember 2020, wakaf tunai yang dititipkan ke perbankan sebanyak Rp 328 miliar.

Wakaf tunai itu, lanjut Sri Mulyani, juga telah digunakan untuk berbagai proyek pembangunan di Indonesia. “Sampai 20 Desember 2020 total wakaf tunai untuk projek Based wakaf capai Rp 597 miliar,” ujar Sri Mulyani.

Menurutnya lagi, tak hanya lewat wakaf, pembangunan infrastruktur juga ada yang didanai oleh Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Ia menerangkan, pemerintah tahun ini mengeluarkan dana sebesar Rp 27 triliun untuk membiayai proyek infrastruktur di Indonesia.

“Total dari anggaran tersebut mencakup untuk 847 proyek infrastruktur yang tersebar di 11 kementerian lembaga dan 34 provinsi,” pungkas tokoh keuangan yang populer dengan julukan wanita besi ini. (CP/Sally)

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini