Sabtu, 27 Juli 2024

Jabar Rumah Semua Agama, Kang Emil Akan Mudahkan Perizinan Rumah Ibadah

BANDUNG — Wilayah Provinsi Jawa Barat (Jabar) mulai saat ini dan kedepan tak boleh lagi dibebani kegaduhan akibat kontroversi atau polemik terkait pendirian rumah ibadah, melainkan harus menjadi rumah bersama bagi seluruh umat beragama.

Untuk itu, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, berjanji akan mempermudah seluruh proses penerbitan perizinan pendirian rumah ibadah untuk semua agama yang diakui negara.

“Sebagai Gubernur, saya akan terus berupaya menjadikan wilayah Jabar sebagai rumah bersama semua umat beragama. Karenanya, pengurusan perizinan (pendirian) rumah ibadah terus kita permudah, tidak boleh dipersulit,” kata Ridwan Kamil dalam keterangan persnya di Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/4/2021).

Kang Emil, sapaan akrab Gubernur, menegaskan komitmen dirinya beserta jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar akan memberikan keadilan kepada semua umat beragama di Jabar. Namun begitu, implementasinya bukan berarti harus sama rata.

Tetapi, menempatkan segala sesuatu sesuai dengan takarannya. “Kami akan memberikan keadilan kepada semua umat beragama di Indonesia khususnya di Jabar. Akan tetapi, keadilan itu bukan berarti sama rata,” ujarnya.

“Dalam keyakinan saya, keadilan itu adalah menempatkan segala sesuatu sesuai dengan takarannya. Semua pasti difasilitasi, tapi persentase atau porsinya berbeda-beda,” imbuh mantan Walikota Bandung ini.

Ridwan Kamil mencontohkan kalau ada dana dari Pemprov Jabar, misalnya, semua umat beragama diupayakan untuk dapat mengakes. Namun, kata dia, jika ada satu golongan tertentu mendapat porsi lebih tinggi, itu karena pembagiannya proporsional berdasarkan jumlah penganut agama tersebut.

Baca Juga :  Jokowi Minta Jaga Kondusivitas Situasi Politik Tanah Air

“Itulah yang kita sebut dengan definisi adil, tidak selalu sama rata tetapi memberikan sesuai dengan ukuran dan takarannya masing-masing,” ucap mantan arsitek yang digadang-gadang sejumlah pihak sebagai Calon Presiden itu.

Emil menekankan perlunya dialog dua arah secara intens yang dilakukan oleh para tokoh lintas agama. Bahkan, ia mengajak para tokoh lintas agama tersebut berani mendiskusikan sesuatu yang bersifat sensitif untuk meminimalisir adanya kesalahpahaman.

“Harapan saya, para tokoh agama berani mendiskusikan hal-hal yang sensitif ya, jangan dipendam karena hal sensitif itulah yang akhirnya tidak masuk ke dalam kepemahaman mereka yang berdialog,” ucapnya.

Menurut Emil lagi, forum dialog sangat penting dalam proses pemahaman pandangan dalam suatu masalah. Sebab pada dasarnya mereka yang tidak mau berdialog tidak bisa memahami perspektif berbeda terhadap suatu masalah.

Emil juga mengingatkan kembali perlunya masyarakat untuk mewaspadai akan pengaruh negatif dari luar seperti ekstrimisme dan radikalisme yang mudah ditemukan di media sosial. “Kita harus lindungi umat kita dari kelompok di media sosial yang menarasikan bahwa perbedaan itu kebencian,” katanya.

“Kita juga harus buktikan bahwa Jabar bukan saja provinsi yang jumlah penduduknya terbesar, tapi juga menjadi provinsi paling baik dalam mengelola keberagaman dan mengelola toleransi,” pungkasnya. (***/Nurali)

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini