Kabarindo24jam.com | Bogor –
Kebun Raya Bogor, Kamis (19/6/2025), sekelompok anak istimewa menggoreskan warna dan harapan mereka di atas kanvas. Bukan sekadar lomba melukis, kegiatan bertema “Rafflesia Arnoldii” ini adalah suara lantang tentang makna konservasi yang lebih luas—yang tak hanya bicara flora, tapi juga inklusi manusia.
Lukisan demi lukisan tercipta dari tangan anak-anak penyandang Down Syndrome (ADS) di Gedung Herbarium. Dengan warna-warna cerah dan garis yang bebas, bunga langka Rafflesia tampil dalam ragam interpretasi yang unik dan penuh emosi. Lomba ini digagas oleh Kebun Raya Bogor bersama Carys Cares dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta menggandeng komunitas seperti POTADS, Yayasan Swakarya, dan Belantara Budaya Indonesia.
“Kami ingin menunjukkan bahwa konservasi tak hanya soal menjaga tanaman atau ekosistem, tapi juga tentang ruang aman, inklusif, dan menyenangkan untuk siapa pun, termasuk anak-anak dengan kebutuhan khusus,” ujar Zaenal Arifin, General Manager Corporate Communication PT Mitra Natura Raya.
Lomba dimulai pukul 10.30 WIB, diawali sambutan hangat dari panitia. Kemudian, anak-anak mulai melukis dengan palet warna yang telah dirancang khusus agar mudah diolah oleh mereka. Setiap sapuan kuas bukan hanya ekspresi, tapi bentuk komunikasi tanpa kata—tentang dunia yang mereka lihat dan rasakan.
Zakaria Hamzah, COO Alleira Batik yang menjadi salah satu pendukung acara, melihat nilai lebih dari karya-karya itu. “Meski tampak sederhana, ada kekuatan emosi dalam tiap warna yang mereka pilih. Mereka melukis dengan hati, bukan hanya tangan,” ujarnya.
Lomba ini dinilai oleh enam juri lintas bidang, dari seniman, akademisi hingga pelaku industri kreatif, seperti Puri Hadiprana dari Hadiprana Art Centre dan seniman Sasya Tranggono. Tiga pemenang dipilih dan diberi hadiah uang tunai serta bingkisan apresiasi. Namun tak berhenti di sana, beberapa karya akan naik kelas—menjadi desain eksklusif yang ditampilkan di Plaza Indonesia Fashion Week 2025.
Karya seni itu nantinya akan dicetak pada produk-produk suvenir dan dipasarkan, baik di toko resmi Kebun Raya maupun platform sosial Carys Cares. Seluruh hasil penjualan akan digunakan untuk mendukung program pemberdayaan anak-anak Down Syndrome.
Melalui langkah kecil di Gedung Herbarium ini, Kebun Raya Bogor membuktikan bahwa konservasi tak hanya milik para ilmuwan dan aktivis lingkungan. Tapi juga milik anak-anak dengan kebutuhan khusus, yang punya hak untuk tumbuh, berekspresi, dan menjadi bagian dari alam yang mereka cintai.
Kanvas mereka mungkin kecil, tapi pesan yang mereka lukis—adalah pesan tentang dunia yang lebih adil dan lebih ramah bagi semua.
