Sabtu, 27 Juli 2024

Marzuki Nilai AHY Menindas Demokrasi, Kubu Moeldoko Harus Selamatkan Demokrat

JAKARTA — Mantan Sekretaris Jendral DPP Partai Demokrat yang kini menjabat Ketua Dewan Pembina DPP Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Sibolangit-Deli Serdang, Marzuki Alie, menyatakan bahwa Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sejatinya mendukung pihak yang menindas dan membunuh demokrasi.

Oleh karena itu, mereka tak pantas disebut sebagai pembela demokrasi. “Mereka juga menindas kader-kadernya dan tidak menghargai hak asasi manusia,” ujar Marzuki dalam bincang seru di kanal video YouTube Refly Harun, Rabu (17/3/2021).

Dalam kesempatan itu, Marzuki pun meminta agar Partai Demokrat kubu Moeldoko tidak dilihat sebagai pihak pengkhianat. “Kami ini hanya berorganisasi, dan merasa harus melakukan sesuatu demi menyelamatkan Demokrat sesuai dengan niat dan komitmen para pendiri partai,” katanya.

Mantan Ketua DPR RI periode 2009-2014 itu juga berharap Partai Demokrat tidak menghadirkan oligarki politik di kemudian hari. “Harusnya, kehadiran Demokrat akan mengubah konsep pemerintahan dan tidak ada kongkalikong di tingkat negara,” jelasnya.

Baca Juga :  Kepala Imigrasi Bogor Ungkap Jumlah WNA, Terbanyak Tenaga Kerja Asing di Kabupaten Bogor

Menurut Marzuki lagi, politik yang bersih dan demokratis itu harus diawali dari partai politik. “Jika sudah terlatih di tingkat partai, insyaallah di lingkungan negara pun kita mampu menerapkan demokrasi dengan baik. Jadi kalau di tingkat partai saja sudah tak etis, di tingkat negara pun akan seperti itu,” imbuhnya.

Marzuki kemudian mengingatkan agar pihak di luar Partai Demokrat kubu Moeldoko, khususnya pengacara Bambang Widjojanto yang menjadi kuasa hukum DPP Demokrat kubu AHY, untuk menjaga diksi yang digunakan.

“Kalau anda (Bambang, Red) sebagai pekerja hukum, silakan. Tapi kalau Anda sebagai pembela demokrasi, harusnya melihat siapa sebenarnya yang ditindas dan siapa yang melakukan tirani. Jangan bicara seenaknya saja,” pungkasnya. (***/Husni)

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini