Kabarindo24jam.com | Jakarta – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendorong percepatan penggunaan sistem pembayaran digital Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di seluruh pasar tradisional ibu kota. Upaya ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem transaksi yang lebih aman, efisien, dan mendukung pertumbuhan ekonomi digital masyarakat.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan, salah satu langkah nyata yang dilakukan ialah penyelenggaraan lomba transaksi digital di 12 pasar di wilayah Jakarta. “Melalui lomba ini, kami ingin meningkatkan minat masyarakat dan pedagang dalam bertransaksi secara digital,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (25/10).
Pramono menjelaskan, kegiatan tersebut menjadi ajang edukasi bagi para pelaku pasar agar terbiasa menggunakan sistem keuangan digital. Edukasi dilakukan bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui sosialisasi langsung di lapangan.
Ia menambahkan, hasil dari inisiatif tersebut sudah terlihat nyata. “Transaksi digital semakin meningkat di Jakarta,” kata Pramono. Menurutnya, transaksi tanpa uang tunai bukan hanya mempermudah masyarakat, tetapi juga dapat menekan tindak kejahatan di pasar. “Kasus pencopetan menurun karena warga tak lagi membawa uang tunai dalam jumlah besar,” tambahnya.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Ricky Perdana Gozali menilai, transformasi digital merupakan masa depan ekonomi Jakarta. Ia menuturkan, lebih dari 56 persen pertumbuhan ekonomi ibu kota kini disumbang oleh sektor jasa, ekonomi kreatif, dan digital. “Jakarta kini menjadi jantung ekonomi berbasis inovasi dan teknologi,” ungkap Ricky saat membuka Jakarta Economic Forum (JEF) 2025.
Menurut Ricky, pada triwulan II-2025, ekonomi Jakarta tumbuh sebesar 5,18 persen—lebih tinggi dari rata-rata nasional. Sementara inflasi tetap terkendali di angka 2,4 persen secara tahunan (year-on-year).
Selain itu, volume transaksi digital di Jakarta juga melonjak tajam hingga mencapai 2,24 miliar transaksi atau tumbuh 183 persen dibanding tahun sebelumnya. Ricky menilai capaian ini merupakan hasil kolaborasi lintas sektor. “Pertumbuhan ini bukti nyata sinergi semua pihak dalam memperkuat ekonomi digital Jakarta,” katanya.
Dengan dorongan dari pemerintah daerah dan dukungan Bank Indonesia, Jakarta berupaya memantapkan diri sebagai kota dengan sistem ekonomi digital yang inklusif dan berdaya saing tinggi. (Man*/)

