Jumat, 29 Maret 2024

Presiden Jokowi Tegur Kapolda dan Kapolres yang Sowan ke Tokoh Ormas

BALI — Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan prihatin dan rasa sesalnya terhadap Kapolda dan Kapolres yang baru dilantik malah mendatangi sesepuh atau tokoh organisasi kemasyarakatan (ormas) yang kerap membuat keributan. Padahal, Kapolda dan Kapolres seharusnya dapat menjaga kewibaan di mata masyarakat.

“Saya sudah lama sekali ingin menyampaikan hal ini, ada Kapolda baru, ada Kapolres baru, malah datang kepada sesepuhnya ormas yang sering membuat keributan. Bener ini?,” ucap Jokowi saat memberikan pengarahan kepada Kepala Kesatuan Wilayah di Bali, Jumat (3/12/2021).

Dia mengaku sempat menanyakan hal ini kepada salah satu kapolres. Jokowi menyebut jawaban kapolres itu hal itu dilakukannya untuk menjaga agar situasi di wilayahnya tetap kondusif.

“Saya tanya ke kapolres, kenapa bapak melakukan ini? Supaya kotanya kondusif. Tapi apakah cara itu betul? Hati-hati jangan menggadaikan kewibawaan dengan sowan kepada pelanggar hukum,” katanya.

“Banyak ini saya lihat. Saudara-saudara harus memiliki kewibaan. Sebab Polri harus memiliki kewibawaan,” sambung Jokowi yang mengamanatkan pesan khusus ini kepada para Kapolda, Kapolretabes dan Kapolres

Presiden pun meminta aparat penegak hukum melindungi dan membantu masyarakat lemah yang biasanya terpinggirkan dalam hukum, salah satunya pedagang kecil. Jokowi juga mengingatkan kapolda dan kapolres memperhatikan kasus-kasus tersebut, meski bukan tanggung jawabnya.

“Lindungi masyarakat kecil, itu menjadi sebuah persepsi loh, itu kecil-kecil, mungkin urusannya bukan kapolres (dan) kapolsek, tapi hati-hati tetap tanggung jawab kapolres, tetap tanggung jawab kapolda yang kecil-kecil seperti ini. Apalagi kalau sudah dicap diskriminasi terhadap yang lemah,” tuturnya.

Baca Juga :  Kenakan Pakaian Minang, Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar Bangga pada Puan Maharani

Presiden Jokowi juga berpesan Polri harus mengawal semua investasi yang ada di daerah. Baik yang sudah ada, dalam proses, maupun yang baru datang. Dia telah berpesan kepada Kapolri jika ada Kapolda yang tidak mampu mengawal investasi maka akan diganti.

“Saya sudah titip juga ke Kapolri. Kapolda yang tidak bisa menjaga, sama, diperingatkan. Kalau memang sulit nggak bisa mengawal, nggak bisa menyelesaikan, yang berkaitan dengan agenda besar negara kita, ya maaf. Saya memang nggak bisa ngomong keras, ngomong tapi nggak bisa dia, ganti,” tandasnya.

Jokowi mengatakan, investasi adalah motor penggerak pertumbuhan ekonomi, di mana tahun ini target investasi Rp900 triliun dan meningkat lagi mencapai Rp1.200 triliun pada tahun 2022. Presiden pun meminta semua jajaran mengawal target ini.

Dia menegaskan, jika ada gangguan di daerah terkait urusan investasi maka Polri harus melakukan pendampingan. “Jadi kalau ada yang ganggu-ganggu di daerah urusan investasi, kawal dan dampingi. Agar setiap investasi itu betul-betul direalisasikan. Karena kunci penggerak ekonomi ada di situ,” pungkasnya. (***/CP)

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini