Kabarindo24jam.com | Jakarta –
Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) didesak untuk tidak lagi terlibat dalam perpolitikan nasional usai berhenti menjadi pemimpin negara. Keputusan tersebut tidaklah haram, karena sebelumnya pernah dilakukan oleh Susilo Bambang Yudhonoyo (SBY) setelah lengser dari Presiden di tahun 2014.
Hal tersebut dikemukakan oleh Bendahara Umum Partai Nasdem sekaligus Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, menyikapi niat Jokowi untuk bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
” Jokowi mau ke mana aja boleh. Tapi saran saya, kiranya Pak Jokowi lihat contoh Pak SBY, tenang dan menikmati hidup setelah tidak lagi jadi presiden,” kata,” kata Sahroni kepada wartawan, Senin (9/6/2025).
Politisi super kaya ini mengatakan, sebaiknya Jokowi menyerahkan seluruh urusan perpolitikan kepada anak dan menantunya. Sebab keduanya masih aktif dan bisa menjadi penerus Jokowi di masa depan. “Pak Jokowi sebagai ayah harus selalu ngawasin anak dan mantunya yang lagi bekerja untuk rakyat. Insya Allah mereka akan jadi penerus Pak Jokowi ke depan,” imbuh Sahroni.
Sebelumnya diberitakan, Jokowi menolak bergabung dan menjadi calon ketua umum (caketum) Partai Persatuan Pembangunan (PPP). “Ndak lah. Di PPP itu banyak tokoh bagus yang lebih layak jadi ketua umum (ketum). Mereka punya kapasitas dan kompetensi,” ujar Jokowi saat ditemui di Solo seperti dikutip, Minggu (8/6/2025).
Jokowi menyatakan dirinya lebih nyaman bersama PSI yang saat ini dipimpin oleh anak bungsunya – Kaesang Pangarep, walaupun secara resmi ia belum dicalonkan sebagai ketua umum partai tersebut. “Saya di PSI saja lah. Tapi ya, di PSI juga saya belum dicalonkan,” katanya sambil tertawa.
Sementara itu, pengamat politik Rocky Gerung melihat Jokowi memang sudah berancang-ancang berlabuh ke PSI untuk dijadikan sebagai kendaraan politiknya ke depan. “Jokowi sudah tumbuh sebagai sebut saja politisi yang sudah ketagihan kekuasaan,” kata Rocky seperti dikutip dari kanal YouTube miliknya, Senin (9/6).
Menurut Rocky, PSI menjadi pilihan yang paling tepat karena partai tersebut dinilai dekat dengan kepentingan politik Jokowi. “Anggota PSI itu adalah pendukung Jokowi. Semua hal yang memungkinkan PSI dapat dukungan finansial itu karena Jokowi. Dia akan pakai seluruh pengalaman politiknya untuk menguji apakah masih mampu mengatur politik Indonesia,” beber Rocky.
Rocky pun menyebut keterlibatan Jokowi dalam dunia politik adalah sesuatu yang alami. Terlebih seluruh anak-anaknya kini telah terjun ke panggung politik. Ia menilai politik sudah menjadi bagian dari DNA Jokowi.
“Pensiun tentu tidak mungkin karena dia masih harus terlibat mempersiapkan anak-anaknya, dia masih harus beraktivitas secara intensif untuk menggalang potensi dia kembali berpengaruh, atau paling tidak ada di dalam lingkaran politik elite,” imbuhnya. (Cok/*)