Kamis, 18 April 2024

Sinergi OJK, Pemerintah dan Bank Indonesia Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi

JAKARTA — Demi menjaga stabilitas sektor keuangan dan upaya mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan bakal menyinergikan kebijakan-kebijakannya dengan pemerintah dan Bank Indonesia. Sinergitas tersebut juga bertujuan mewujudkan pertumbuhan ekonomi nasional pada 2021 yang diproyeksikan di angka 4,5 sampai 5,5 persen. 

Ketua OJK, Wimboh Santoso, mengemukakan, bahwa pihaknya sudah melakukan berbagai hal. Salah satunya mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi di antaranya dengan meneruskan restrukturisasi kredit sampai Maret 2022.

“Silahkan para pengusaha yang kena dampak Covid-19, bisa direstrukturisasi lagi. Kami minta bahwa restrukturisasi yang dilakukan, yang berulang ini jangan diberi beban tambahan biaya-biaya yang tidak seperti kondisi normal,” jelas Wimboh dalam serial diskusi secara virtual di Jakarta, Sabtu malam (6/2/2021).

Baca Juga :  Beralih jadi ASN, Pasukan KPK Wajib Ikut Asesmen Wawasan Kebangsaan

Yang lebih khusus, kata Wimboh, OJK akan memberikan kemudahan bagi kredit kendaraan motor, mobil, dan rumah. Pasalnya, pendorong ekonomi setelah orang bekerja nanti membutuhkan ketiga hal tersebut. “Penurunan-penurunan ini kami lakukan dengan Bobot ATMR atau perhitungan risiko lebih rendah,” tuturnya.

Untuk mendukung program pemulihan ekonomi nasional, OJK juga akan mempermudah kredit sektor kesehatan. Hal ini mengingat sektor kesehatan memerlukan ruang yang luas dalam beberapa tahun ke depan akibat dampak Covid-19.

“Banyak ruang rawat intensif (ICU) sudah penuh, ini tolong secepatnya diperluas guna memaksimalkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Untuk akses ke pembiayaan akan kami dorong, percepat dan kita permudah,” tutup Wimboh. (**/HRP)

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini