Jumat, 29 Maret 2024

Tindakan Arogansi Oknum Satpam RS Panti Waluyo Purworejo Tak Cerminkan Sopan Santun

PURWOREJO – Kepala Desa Kebon Gunung, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Fatah Kusumo Handogo, mengaku mendapat perlakuan kasar dari seorang oknum Satpam di RS Panti Waluyo Purworejo.

Adu mulut pun tak terhindarkan antara Atah sapaan Fatah Kusumo sengan Satpam berinisial SZ. Atah mengeluhkan sikap arogansi oknum petugas keamanan pada rumah sakit tersebut yang dinilainnya tidak profesional.

“Kejadiannya kemarin malam (Minggu malam, 05/02) sekitar pukul 20.00 WIB saat saya akan membesuk salah satu warga yang dirawat di rumah sakit itu. Saya tahu memang itu di luar jam bezuk, tapi yang membuat saya kecewa adalah sikap arogansi oknum Satpam di sana. Saya sempat cekcok dan dilerai oleh satpam lain yang lebih bijaksana, akhirnya saya diperbolehkan masuk karena memang urgent,” jelas Atah kepada awak media usai mengikuti sebuah acara di Purworejo, Senin (06/02/2023).

Atah menceritakan, bahwa warganya bernama Mundari (78) yang dirawat di ruang Sadewa RS swasta itu meminta bertemu dengannya. Karena Minggu pagi Atah ada kegiatan dengan klub Harley Davidson, maka ia berjanji datang waktu malam.

“Pasti urgent wong sampai warga telepon minta ketemu Kadesnya. Tapi di depan saya dihalang-halangi, omongannya tidak sopan. Bahkan dia sempat menantang saya, dia bilang, kalau saya nggak terima (dikasari), saya disuruh nyari di kos-kosannya, daerah Plaosan. Dia nyolot banget, matanya sampai mendelik-mendelik ke saya,” tuturnya.

Pria yang juga seorang kontraktor ini melanjutkan, menegakkan aturan memang harus, tetapi harus lah dengan kata-kata yang sopan.

Baca Juga :  Pimpin NWDI, Tuan Guru Bajang Bertekad Membangun Indonesia Maju

“Saya juga tahu aturan, tapi karena ini urgent, warga saya yang minta ya saya datang. Intinya, saya berharap agar manajemen rumah sakit mengevaluasi kinerja oknum Satpam tersebut, supaya tidak arogan,” kata Atah.

Sementara itu, pihak rumah sakit melalui Humasnya, Rusmania, mengaku belum mendapat informasi adanya kasus tersebut.

“Sebenarnya ada tempat pengaduan di rumah sakit kami. Setiap pengunjung bisa mengeluhkan langsung. Sampai saat ini belum ada laporan resmi dari Pak Atah kepada rumah sakit. Terimakasih dengan kedatangan rekan-rekan awak media, kami jadi tahu (persitiwanya),” kata Rusmania saat ditemui, Senin sore.

Ia menjelaskan, sudah ada ketentuan jam bezuk bagi pasien yang efektif berlaku per 1 Februari 2023.

“Kami membuat aturan jam bezuk pasti ada sesuatu yang kita pikirkan. Bezuk sehari dua kali dengan jam-jam tertentu. Namun mungkin ada miss cara penyampaiannya,” ujar Rusmania.

Tambahnya, nantinya pasti akan ada teguran dari manajemen, karena pihak RS ingin terus memperbaiki pelayanan.

“Syukur-syukur Pak Atah bersedia menyampaikan langsung ke kami. Sekuriti memang garda terdepan kami dalam menjaga keamanan, tetapi cara penyampaian kepada tamu juga harus baik. Kami rasa lebih baik jika kami bisa bertemu dengan Pak Atah,” ujar Rusmania.

Saat wartawan akan melakukan konfirmasi langsung terhadap Satpam SZ, Rusmania mengatakan bahwa, koordinator Satpam akan berbicara pada media besok, Selasa (07/02/2023). (Bang Koim)

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini