Selasa, 16 April 2024

Wamen Parekraf Meyakini Alat GeNose C-19 Dapat Mendorong Akselerasi Pemulihan Pariwisata

JAKARTA – Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamen Parekraf) Angela Tanoesoedibjo menyatakan pemerintah sangat mengapresiasi lahirnya inovasi anak bangsa, GeNose C-19, alat testing virus Corona dengan waktu tunggu hasil tes yang lebih cepat, biaya yang lebih terjangkau, dan dengan tingkat akurasi yang tinggi.

Angela menilai GeNose C-19 cocok untuk diterapkan sebagai metode screening masal di berbagai destinasi ataupun fasilitas wisata. Dengan demikian, pengelola obyek wisata dapat membuka usahanya dan  masyarakat tak perlu kuatir lagi jika hendak berwisata atau berkunjung ke lokasi wisata.

“Yang membanggakan, GeNose C-19 merupakan buah karya dari putra-putri terbaik Bangsa Indonesia. Dengan kehadiran alat ini, diharapkan dapat membantu mengakselerasi pemulihan sektor pariwisata di masa pandemi Covid- 19, serta meningkatkan citra Indonesia di mata dunia,” kata Angela dalam keterangan persnya, baru-baru ini.

Wamen Parekraf Anggela menambahkan, dalam upaya pemulihan sektor pariwisata di masa pandemi, Kementerian Parekraf akan terus berupaya mendorong penerapan metode screening melalui GeNose C-19 di sektor pariwisata secara masif. 

Baca Juga :  Pasca Pencabutan PPKM, Jokowi Pinta Laporan Sandiaga Soal Aktivitas Pariwisata Tanah Air

“Kemudian menjalankan program vaksinasi pariwisata, dilengkapi dengan penerapan 3T (Tracing, Testing, Treatment) dan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak), sehingga dapat mempercepat pemulihan pariwisata di tahun ini” ucap putri sulung dari pengusaha kenamaan pemilik grup usaha MNC, Hary Tanoesudibyo ini.

Dikatakannya lagi, harus diakui bahwa tahun 2020 menjadi masa yang berat untuk sektor pariwisata. Pembatasan pergerakan yang diterapkan di skala nasional ataupun internasional, sebagai upaya pengendalian pandemi, menjadi pukulan terbesar bagi industri pariwisata.

Data menunjukan penurunan wisatawan mancanegara sebesar 74,67% di tahun 2020 dibanding tahun 2019. Disamping itu, jumlah wisatawan nusantara juga menurun sebesar 29,7%. Devisa pariwisata tahun 2020 diperkirakan hanya sebesar 3,54 miliar dolar AS, atau turun sebesar 79,1% dari tahun sebelumnya.

“Karenanya, distribusi vaksin yang sedang berjalan menjadi harapan bagi kita semua. Khususnya, program vaksin tahap 2 untuk pekerja publik, di mana pelaku sektor pariwisata termasuk di dalamnya,” pungkas Angela. (CP)

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini