BADUNG – Seiring dengan turunnya level Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Wilayah Provinsi Bali dan untuk mendorong pemulihan ekonomi daerah, maka sejak pertengahan Oktober lalu daerah tujuan pariwisata andalan Indonesia ini telah dibuka untuk kunjungan wisatawan, baik lokal maupun manca negara.
Namun untuk tamu wisatawan dari luar negeri, Pemerintah Pusat dan Pemprov Bali memberlakukan karantina di tempat khusus selama hari untuk memastikan mereka yang datang dari luar negeri dalam kondisi sehat dan aman dari Covid 19 sehingga boleh melakukan aktivitas di Bali.
Untuk memastikan kesiapan pihak terkait serta pengelola hotel dalam penanganan karantina dan manajemen lokasi wisata dalam penerapan protokol kesehatan , Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jendral Pol Listyo Sigit Prabowo bersama jajaran melakukan peninjauan.
Dalam kegiatan peninjauan ini, Panglima TNI Hadi Tjahjanto meminta pengelola hotel agar memastikan wisatawan mancanegara yang menjalani karantina selama lima hari dapat tinggal dengan nyaman dan tidak merasa seperti terkurung dalam kamar.
Oleh karena itu, saat mengecek kesiapan tempat karantina di Hotel Grand Hyatt Nusa Dua, dia meminta pengelola membuat area khusus yang diperuntukkan untuk tamu karantina serta memberi hiburan yang dapat dinikmati para tamu dalam balkon kamar.
“Zona (khusus) itu tidak boleh (tamu umum) boleh masuk, tetapi yang dikarantina (tamu asing) boleh,” usul dia, kepada pengelola hotel usai meninjau fasilitas karantina di Hotel Grand Hyatt Nusa Dua, Kabupaten Badung di Bali, Sabtu (23/10/2021).
Atensi Panglima TNI dan Kapolri ini terkait adanya kebijakan terhadap warga negara asing dari 19 negara yang diperbolehkan berwisata ke Bali sejak 14 Oktober 2021 seiring dengan turunnya level pembatasan di provinsi tersebut dan sebagian besar daerah lainnya di Indonesia.
Setibanya di Grand Hyatt Nusa Dua, Tjahjanto dan Listyo Sigit langsung diarahkan oleh pengelola hotel meninjau langsung alur penerimaan tamu mulai dari masuk kamar sampai akhirnya keluar setelah menjalani karantina selama 5 hari.
Pihak hotel, yang juga memperlihatkan simulasi penerimaan tamu, menerangkan semua kebutuhan tamu asing yang menjalani karantina telah disiapkan, termasuk tes PCR pada hari keempat.
Tamu asing juga dapat mengikuti kelas yoga untuk pemula, serta menjalankan berbagai aktivitas kesenian dan hiburan dari dalam kamar agar mereka tidak jenuh selama tinggal di tempat karantina.
Hotel Grand Hyatt Nusa Dua menyediakan 200 kamar untuk tempat karantina dari kapasitas total sekitar 600 kamar. “Tamu harus scan QR Code di aplikasi PeduliLindungi 3 kali dalam sehari untuk memastikan mereka tetap di dalam kamar. Kami juga memberi informasi Do’s and Don’ts selama karantina,” kata manajemen hotel.
Dalam kegiatan itu, Panglima TNI dan Kapolri didampingi oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster. Selain mengecek kesiapan tempat karantina, mereka berdua turut memeriksa alur kedatangan para wisatawan di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Kemudian, Tjahjanto memberi arahan kepada para prajurit dan pasukan lain yang bertugas menjaga kedatangan wisatawan asing pada Apel Gelar Pasukan di Pangkalan Udara TNI AU I Gusti Ngurah Rai.
“TNI, Polri, Imigrasi, KKP, BNPB, Bea Cukai, Satpol PP memiliki peran yang sama menyadarkan masyarakat tentang peran protokol kesehatan dan protokol ini harus jadi kebiasaan baru serta hal yang utama dalam keseharian,” tegas Hadi. (***/Cok)