Kabarindo24jam.com, Jakarta –Isu keaslian ijazah Presiden Joko Widodo kembali memanas. Kali ini, mantan Menpora sekaligus pakar telematika Roy Suryo mengungkapkan bahwa tim ahli forensik digital dari Amerika Serikat dan Jepang telah siap turun tangan mengungkap kebenaran di balik dokumen kelulusan Jokowi.
“Sudah saya hubungi langsung, dari Amerika siap bantu. Dokter Rismon juga sudah kontak dengan Jepang. Bahkan Dokter Tifa juga dapat dukungan. Intinya, mereka siap mendukung investigasi ini,” ungkap Roy dalam program Dua Arah di YouTube KompasTV, Sabtu (17/5/2025).
Meski mendapat dukungan internasional, Roy menegaskan bahwa pihaknya tetap menunggu hasil resmi dari Laboratorium Forensik (Labfor) Polri. Namun, ia menuntut transparansi total dalam prosesnya.
“Kita hormati proses Labfor, tapi hasilnya jangan ditutup-tutupi. Tunjukkan ijazahnya ke publik. Jangan hanya bilang asli atau palsu, tapi harus rinci dan jelas,” tegas Roy.
Ia menilai bahwa penjelasan yang sekadar menyatakan “asli atau tidak asli” tidak cukup. Jika hasil forensik terkesan mengada-ada, Roy memastikan bahwa upaya hukum akan terus berlanjut.
“Kalau hasilnya teknis dan masuk akal, kita akan hormati. Tapi kalau cuma satu kalimat dan tak bisa dipertanggungjawabkan, ya kami tetap lanjutkan gugatan,” ujarnya menutup sambil tertawa.
Isu ijazah Jokowi memang bukan barang baru, namun dengan adanya bantuan dari ahli luar negeri, tekanan terhadap Polri dan pemerintah untuk membuka dokumen tersebut di hadapan publik semakin kuat.
Kini, bola panas ada di tangan Polri. Masyarakat tak butuh basa-basi atau hasil yang dibungkus retorika. Yang dibutuhkan hanyalah satu,kebenaran yang transparan dan tak bisa dibantah.
Jika Labfor Polri memilih bungkam atau menyajikan hasil setengah hati, maka publik akan terus bertanya — ada apa di balik ijazah seorang presiden?
Roy Suryo sudah menyiapkan jalur internasional. Dunia sedang melihat. Dan bila kebenaran terus disembunyikan, bukan hanya legitimasi ijazah yang dipertaruhkan, melainkan juga kepercayaan rakyat terhadap seluruh institusi hukum negeri ini.
