Kamis, 28 Maret 2024

Bangga Jadi Marinir, KSAL Minta Bina Jiwa dan Raga

MALANG — Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono berpesan kepada seluruh prajurit muda Korps Marinir agar memiliki kebanggaan menjadi bagian dari pasukan komando TNI AL. Untuk itu, KSAL meminta seluruh prajurit Marinir agar mengisi kebanggaan dengan terus membina jiwa dan raga.

Hal itu disampaikan Laksamana Yudo saat menyematkan baret ungu kepada 512 prajurit remaja Korps Marinir di tepi Pantai Baruna, Donomulyo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021). “Banggalah menjadi prajurit Marinir, karena kalian telah menjadi bagian dari satuan yang menjadi andalan bangsa dan negara,” tegas Yudo.

Ke-512 prajurit Jalasena ‘Letarung Samudera’ remaja tersebut terdiri dari 17 personel Perwira Remaja AAL Angkatan 66, 149 personel Bintara Remaja PK XL/1, 148 personel Bintara Remaja PK XL/2 dan 198 personel Tamtama Remaja PK XL/2.

Untuk membangkitkan rasa hormat dan bangga serta penghargaan yang tinggi para prajurit Marinir muda terhadap baret ungu, dalam prosesi acara tersebut diperdengarkan pidato Presiden Sukarno pada saat penganugerahan panji kepada Korps Komando AL dan pembacaan surat pesan terakhir Prajurit KKO AL Usman dan Harun.

Momentum sakral pemakaian baret oleh inspektur upacara kepada perwakilan peserta dilanjutkan dengan pengucapan janji sebagai prajurit Korps Marinir oleh seluruh prajurit Korps Marinir. Janji untuk senantiasa menjunjung tinggi jiwa korsa, kehormatan, dan jati diri prajurit Marinir.

Tradisi pembaretan ini merupakan implementasi pembinaan personel Marinir dari aspek kultural yang merupakan peristiwa penting pada awal perjalanan seorang prajurit. Baret Ungu bagi seorang prajurit Marinir merupakan kehormatan karena untuk memperolehnya diperlukan perjuangan yang sangat berat dengan cucuran keringat dan darah.

Baca Juga :  Rakyat Percaya TNI Tetap Solid, LPPI Tolak Isu Disharmonisasi Internal

Dimana, sebelumnya mereka harus menempuh Pendidikan Komando selama 90 hari yang meliputi tahap komando, laut, hutan, gerilya lawan gerilya, hingga tahap lintas medan sejauh 300 kilometer.

Yudo mengingatkan agar para prajurit muda Marinir menyadari warna baret ungu diilhami dari warna bunga bougenville yang selalu gugur sebelum layu. Hal itu melambangkan pengabdian prajurit Marinir sebagai ksatria samudera yang selalu siap berkorban jiwa dan raga demi keutuhan dan kejayaan NKRI.

“Kesadaran inilah yang akan menuntun setiap langkah pengabdian dimanapun kalian berada sebagai petarung samudera Marinir yang siap memberikan kemampuan terbaiknya dalam setiap palagan penugasan, loyalitas tanpa batas kepada TNI Angkatan Laut, TNI maupun bangsa dan negara,” katanya.

Yudo yang juga sebagai Warga Kehormatan Korps Marinir berpesan agar tetap bersikap ramah, beretika, dan humanis dengan mengembangkan jiwa korsa positif dalam menjaga soliditas TNI dan Polri maupun dengan seluruh elemen masyarakat.

“Pertajam naluri dan tempur kemampuan tempur kalian, bagai keris samudera yang siap menghujam. Sehingga, dapat menjadi ksatria samudera yang siap tempur dengan penuh semangat pengabdian tanpa pamrih, patriot sejati penerus perjuangan prajurit Jalasena yang gagah berani, kebanggaan bangsa dan negara tercinta serta rakyat Indonesia,” pungkas Yudo. (***/Cok)

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini